"Truk yang lewat di sini umumnya mengangkut pasir basah dari lokasi penambangan di Desa Sanca, Bantarwaru dan Cikawung yang menelusuri jalan-jalan kabupaten," kata Jana, 38 warga Desa Bantarwaru saat dijumpai Pos Kota, Rabu (25/5).
Armada pengangkut pasir basah itu sebagian berjenis tronton dan dump truk. Tonase kendaraan itu sangat berat. Jika truk tronton bermuatan pasir basah melintas, aspalnya melesek ke bawah dan tak kembali lagi.
Masyarakat setempat berharap aparat kepolisian dan Dishub dan Kominfo Kabupaten Indramayu menindak awak truk dan tronton yang seenaknya menumpuk muatan pasir basah. Tanpa menghiraukan kemampuan jalan. Sehingga kendaraan yang diduga melebihi tonase itu bisa memperpendek usia pemakaian jalan.