Menteri Lingkungan Norbert Rottgen, mengumumkan hal ini, Senin (30/5), setelah mengadakan perundingan. Kanselir Angela Merkel membentuk panel untuk mengkaji tenaga nuklir setelah terjadinya masalah di Fukushima Jepang.
Unjuk rasa anti nuklir dilakukan di Jerman setelah krisis yang dipicu gempa dan tsunami pada bulan Maret tersebut. Rottgen mengatakan tujuh pembangkit tertua -yang dihentikan operasinya untuk diperiksa keamanannya tidak lama setelah krisis Jepang- tidak akan dipakai lagi.
Pembangkit ke delapan, fasilitas Kruemmel di Jerman utara, sudah dihentikan operasinya sebelum Fukushima karena masalah teknis dan akan ditutup selamanya. Enam pembangkit lain akan ditutup paling lambat 2021, dan tiga reaktor terbaru di 2022.
"Ini sudah pasti. Yang terakhir adalah tiga pembangkit listrik terbaru yang akan ditutup pada tahun 2022. Tidak ada alasan untuk mengubah kebijakan," tutur Rottgen.
Rottgen menambahkan pajak bekas batang bahan bakar nuklir diperkirakan dapat menghimpun dana 2,3 miliar euro tahun ini. Kebijakan ini tetap akan berlaku meskipun pembangkit sudah ditutup.
Sementara itu Kanselir Merkel mengatakan: "Saya pikir kita pada jalur yang benar tetapi masih banyak pertanyaan yang harus dipertimbangkan."
"Jika kita ingin menghentikan sesuatu, anda juga harus membuktikan bagaimana jalannya perubahan dan bagaimana kita menerapkan energi berkelanjutan.