Mahfud: Didaerah Banyak Seperti Hakim Syarifuddin

Cuplik.Com - Jakarta - Mensikapi Kasus penyuapan hakim Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, meyakini banyak hakim berkelakuan seperti Syarifuddin Umar di Jakarta maupun di daerah.

Hal ini disampaikan Mahfud menanggapi kasus penangkapan Syarifuddin oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat melakukan transaksi suap di kediamannya di Sunter, Jakarta Utara, Rabu (1/6).

Mahfud menilai ada yang gagal dalam reformasi, yakni di dunia peradilan. Padahal, untuk itu sudah ada Komisi Yudisial yang dibentuk untuk menertibkan para hakim. "Tapi faktanya, komisi (KY) ini secara perlahan dilumpuhkan terus," kata Mahfud, Senin (6/6). Pelumpuhan KY, katanya, dengan melumpuhkan kewenangan dan tidak mengacuhkan rekomendasinya.

Menurut Mahfud, itu dikarenakan adanya pertentangan psikologis antara KY dan Mahkamah Agung (MA). "Dahulu KY terlalu cepat, MA kemudian merasa tersinggung. Lalu MA melakukan judicial review kemudian kewenangan (KY) dipotong. Kewenangan KY yang tersisa pun diabaikan."

Karena hubungan MA dan KY yang tak harmonis, Mahfud mengusulkan perlunya penataan ulang dan reformasi lebih lanjut. "Pertama dari sudut Komisi Yudisial yang sudah gagal. Dulu kita bersepakat agar kekuasaan kehakiman itu berada di bawah satu atap yaitu Mahkamah Agung (MA), maksudnya agar hakim itu independen, tidak diintervensi oleh kekuatan pemerintah," ujar Mahfud.

Namun independensi seorang hakim banyak yang menyalahartikan, sehingga akhirnya banyak hakim yang keterlauan.  "Banyak (hakim) yang lebih pinter, tidak ketahuan (suap) dari pusat hingga ke daerah, ini yang saat ini sangat membahayakan," tutur Mahfud.