"Dalam seminggu ke depan, mudah-mudahan kita sudah bisa mendapatkan identifikasi mungkin antara 10-20 RPH yang layak untuk menangani sapi sesuai dengan standar apa pun yang mereka minta," ungkap Bayu seusai menghadiri daily press briefing World Economic Forum on East Asia (WEF EA) 2011 di Hotel Shangrila, Jakarta, Minggu (12/6/11).
Seperti halnya kemarin pemerintah Australia telah menghentikan ekspor hewan hidup, termasuk sapi ke Indonesia, setelah mengetahui ada perlakuan yang tidak manusiawi dalam penyembelihan sapi di Rumah Potong Hewan (RPH).
Bayu juga memastikan akan ketersediaan stok daging hingga Lebaran ini meski ada penghentian ekspor sapi dari Australia.
Saat ini, Bayu menyebutkan terdapat 150.000 sapi hidup eks-impor. "Jadi, stok kita ada lebih dari 150.000. Belum lagi stok dalam negeri," ujar Bayu Krisnamurthi.
"Belum lagi juga kita impor daging beku. Daging beku itu kita impor karena ada jenis-jenis daging tertentu yang tidak bisa kita lakukan dalam negeri," ujarnya.
Menurutnya, sejak Januari tahun 2011 hingga sekarang, total keseluruhan daging beku hampir 38ribu-39ribu ton. "Yang masih ada di kita, stoknya sekarang kira-kira masih sekitar 9ribu ton. Jadi kalau sampai Lebaran, saya sangat optimis aman," ungkapnya.