Pemberontak inilah, warga sipil yang merupakan teknisi, mekanik dan pedagang merubah perkakas menjadi senjata untuk melawan Khadafi.
"Tidak ada satu pun dari kami yang merupakan militer, yang kami butuhkan adalah melindungi rumah, nyawa dan kota kami," ujar Abu Zeid, seperti dikutip Associated Press, Senin (20/6/2011).
Sekira delapan sekolah di kota tersebut berubah menjadi bengkel senjata. Para sukarelawan membantu teknisi untuk menyelesaikan senjata rakitannya.
Dua orang pria memasang roket di truk. Mereka merakitnya dengan menggunakan bangkai mobil, besi tua dan peluncur roket yang mereka dapatkan dari peperangan.
Truk yang mereka gunakan untuk bertempur adalah truk buatan China yang bernama Chao Yung Highlander.
"Tanpa mobil China ini, kami tidak akan bisa menang dalam perang di Misrata," ujar Abu Zeid.
Bengkel lainnya mereparasi senapan serbu AK 47. Saat ini para pemberontak sudah dapat meniru senjata dari Uni Soviet yang digunakan oleh pasukan Khadafi.