"Dalam kaitan tersebut, KKP melaksanakan 4 strategi untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan. Yaitu; penguatan perubahan budaya nelayan. Penguatan eliminasi hambatan usaha perikanan. Perlindungan terhadap nelayan. Dan terakhir penguatan sumber daya manusia nelayan," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad saat berkunjung ke TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Mina Bahari Desa Eretan Kulon, Senin (27/6).
Menteri pada kunjungan kerja itu menyerahkan bantuan Kartu Nelayan, Kartu Jamsostek, Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) Perikanan Tangkap, Sertifikat Hak Atas Tanah (SeHAT) Nelayan, dan kapal perikanan 30 GT, serta peningkatan produksi garam.
Dikatakan, dalam jangka pendek, KKP menargetkan penurunan impor garam dari 2, 187 juta ton pada tahun 2010 menjadi 1,022 juta ton pada tahun 2011. Penurunan impor garam secara bertahap dilakukan sebagai upaya KKP untuk merealisasikan target swasembada garam pada tahun 2014.
Dalam upaya merealisasikan target tersebut, KKP pada tahun 2011 melaksanakan program Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) dengan dukungan angaran sebesar Rp90 miliar. Rp76 miliar diantaranya merupakan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang diperuntukan kepada 2.057 kelompok usaha garam.
Fadel Muhammad mengemukakan, Indramayu merupakan salah satu kabupaten potensial yang berkontribusi memacu produksi garam nasional. Kabupaten ini memiliki lahan produksi garam seluas 1.533 Hektar yang dikelola 90 kelompok dengan melibatkan 1.020 petambak garam. Sebanyak 24 ribu ton garam setidaknya akan dihasilkan dari Kabupaten Indramayu ini. Untuk merealisasikan target tersebut, Fadel Muhammad menyerahkan BLM PUGAR sebesar Rp5 miliar untuk Kabupaten Indramayu.