"Kita telah memiliki dugaan sementara meskipun, indikasi-indikasi sekarang sudah menjadi catatan kita. Hampir seluruh kecurigaan kita terkonfirmasi," kata Wakil Ketua Panja Mafia Pemilu, Ganjar Pranowo, di gedung DPR, Jakarta(13/7).
Lebih jauh ungkap Ganjar, hasil rapat Panja Mafia Pemilu selama ini akan menjadi bukti kuat keterlibatan Andi Nurpati. "Kalau seperti itu masih mau mengelak, ya buat kita secara politik, sudah cukup. Problem berikutnya adalah bagaimana kita tindaklanjuti keputusan itu karena buktinya sudah terang," ungkap Ganjar.
Terutama, Ganjar menegaskan, bahwa yang pegang dan menyimpan surat palsu itu adalah Nurpati. Sebab, komisioner lainnya justru tidak tahu keberadaan surat yang dipegang Nurpati. "Justru kemarin yang terkonfirmasi lagi, siapa yang punya surat itu. Kita tanya satu-satu, semua tidak punya. Yang punya Andi Nurpati. Curiga saya satu saja berarti karena surat itu disimpan dan tidak pernah keluar sampai hari ini, maka ada orang lain yang pegang surat itu. Siapa yang pegang surat itu the one and the only ya Andi Nurpati," tukas politisi PDI Perjuangan itu.
Berbagai keterangan saksi yang ada, jelas Ganjar, tidak ada satu-pun yang menyatakan bahwa bagian hukum membacakan surat perolehan suara. "Kita tanya juga apakah ada orang yang membacakan, menurut Bu Andi bagian hukum. Tapi bagian hukum tidak membacakan kok. Artinya Andi Nurpati membacakan sendiri," tutur Ganjar.
Hingga kini, Panita Kerja masih akan mendengarkan pengakuan Mashuri Hasan yang kini sudah ditahan Mabes Polri. Panja akan mendatangi Mabes guna meminta keterangan Mashuri Hasan. Namun belum dijadwal kapan Panja akan bertemu Mashuri Hasan.