Penelitian yang telah dilakukan sejak dua tahun lalu ini bertujuan untuk membantu upaya pemerintah mengurangi kasus kematian akibat serangan malaria. Malaria merupakan salah satu pembunuh terbesar di negara-negara berkembang. Organisasi kesehatan Dunia (WHO) mencatat, ada lebih dari 250 juta kasus serangan malaria dan 800 ribu kasus kematian akibat malaria setiap tahunnya.
"Kami menemukan 74 sampai 95% nyamuk yang mendarat diperangkap kami akan mati terbunuh insektisida. Kami berharap hasil penelitian kami dapat mengurangi tingkat kematian yang diakibatkan oleh malaria," kata pimpinan penelitian, Dr. Fredros Okumu.