Kedua korban adalah Ihsan bin Hadli (29) warga Kampung Cempaka RT 03/08 dan Iyus Bin Harun (29) warga Kampung Hampas Semen RT 02/08 Desa Neglasari Kecamatan Cisompet Kabupaten Garut yang terhempas gelombang saat mencari ikan di pantai Cicetut.
Upaya pencaraian yang dilakukan pihak Muspika dan dibantu warga sekitar hari ke dua masih terus dilakukan dengan menyisir pantai dengan radius 10 km dari tempat kejadian ke sebalah barat dan timur.
Kapolsek Cibalong AKP Kusna Jepriza saat dihubungi, mengatakan, hingga kini upaya pencarian terus dilakukan dengan menyisir pantai. Namun, pencarian menuai kendala, mengingat gelombang ombak masih tinggi mencapai 3 hingga 4 meter.
"Jika dibandingkan dengan hari sebelumnya relatif lebih kecil, pencarian hanya difokuskan di tepian pantai," ujarnya, Selasa (3/3/2009).
Lanjut dia, jika korban masih belum ditemukan, kemungkinkan besar pencarian akan dilakukan sampai larut malam, dan radius pencarian pun diperluas.
Dihubungi secara terpisah, Kapolres Garut AKBP Rusdi Hartono selain dilakukan pencarian di sekitar pesisir pantai, Polisi air dan udara (Polairut) Polda Jabar yang ditempatkan di Kecamatan Pamengpeuk juga melakukan pencarian ke tengah lautan dengan menggunakan kapal Motor Bot. Namun, cuaca masih belum bersahabat sehingga pencarian tetap mengalami kesulitan.
"Apabila kondisi gelombang masih membahayakan, kita kendorkan dahulu tim pencarian melihat situasi gelombang aman, kemduian baru pencarian kita intensipkan kembali. Jangan sampai, tim pencarinya yang menjadi korban. Itu yang kita hindari," tandasnya.
Untuk diketahui, Dua nelayan Isan bin Hadli (29) dan Iyus Bin Harun (29) tewas terseret gelombang ombak laut tinggi saat tengah menjala ikan pada pukul 11.00 WIB siang, di Cicetut Desa Sancang Kecamatan Cibalong, Garut, Jawa Barat.
"Kedua korban masih dalam pencarian oleh polisi air (polair) Muspika dan masyarakat setempat," kata camat Cibalong Dikdik Ahmad.
Sementara lima korban lainnya dinyatakan selamat. Diantaranya Ate (30), Asum (29), Iyan (32), Asep (33), dan Ali (28).
Menurut informasi dari Kepala Badan Meteorogi dan Stasiun Geofisika kelas I Bandung Jaya Murjaya mengatakan, mulai 3 Maret sampai 4 Maret mendatang diperkiraan gelombang laut tinggi untuk perairan Selatan Jawa Barat berkisar 3,0 - 4,0 meter. "Gelombang tinggi ini akan sangat berbahaya bagi perahu nelayan, tongkang dan tugboat," ujarnya melalui surat edaran yang sampai ke bagian Setda Informatika Garut.
Sedangkan arah angin bertiup dari arah barat laut untuk perairan Selatan Jawa Barat dan untuk perairan Utara Jawa Barat dengan kecepatan angin 10 knots - 15 knots km/jam atau setara 27 km/jam.
Secara terpisah Kabag Informatika Setda Kabupaten Garut Dikdik Hendrajya mengatakan, di akhir tahun ini, laut selatan sering terjadi memakan korban yang meninggal. Oleh sebab itu, peningkatan kewaspadaan kepada seluruh warga setempat agar lebih hati-hati dan senantiasa waspada apabila sedang melaksanakan menjala ikan di laut.
"Untuk itu kami menghimbau kepada seluruh warga serta nelayan untuk senantiasa waspada karena kondisi cuaca menurut suart edaran dari badan metrologi dan Geofisika stasiun Geofisika kelas I Bandung nomor ME. 103/BDG/III/09/56/tertangal 2 Maret 2009 perkiraan gelombang laut. untuk senantiasa waspada, surat ini telah disampaikan kepada camat yang ada di wilayah Selatan," pungkasnya.