Lebih jauh, Ketua Komite etik yang juga penasihat ahli KPK Abdullah Hehahamua beralasan, tidak mudah untuk mencari orang yang benar-benar paham soal korupsi.
"Begini, tidak mudah merekrut orang yang memahami orang soal korupsi. Nanti ketika rapat kita masih harus menjelaskan soal permasalahannya pada mereka, kan capek jadinya," ujar dia, ketika dihubungi, Kamis (28/7).
Besarnya komposisi unsur eksternal dalam komite etik, memang memungkinkan untuk membuat komite menjadi lebih independen.
Abdullah bahkan bersikap seperti arogan kalau bersikukuh jika komposisi Komite Etik harus lebih besar dari kalangan internal.
Sementara itu Abdullah lebih menegaskan, bahwa kritik akan dijadikan masukan agar kinerja Komite Etik bisa lebih objektif, transparan, dan akuntabel. Namun sekali lagi, bukan berarti kritik itu harus "memaksa" KPK menambah kouta unsur eksternal di dalam struktur keanggotan Komite Etik.