Pemerintah Dituntut Selamatkan Blok Gas Mahakam

Cuplik.Com - Jakarta - Blok Gas Mahakam yang menyimpan kekayaan alam ini, ternyata selama 50 tahun (1967-2017 sudah dikuasai oleh pihak asing. Dalam hal ini pemerintah dituntut segera bertindak tegas.

Saat ini kepemilikan blok gas terbesar di Indonesia itu dikuasai masing-masing 50 persen oleh Total EP Indonesia (Prancis) dan Inpex Corp (Jepang), perjanjain pertama sejak 1967-2009, kemudian diperpanjang oleh pemerintah hingga 2017. Kini dua perusahan asing tersebut rencananya akan memperpanjang kembali.

"Sejak 1967 hingga 2009, total produksi gas dan minyak dari Blok Mahakam masing-masing telah mencapai 13,7 triliun kaki kubik (tcf) dan 1.065,5 juta barel," terang Direktur Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara, dalam acara seminar di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (28/7).

Marwan menduga pihak asing sengaja memperpanjang perjanjian ini karena akan mengeksploitasi kekayaan alam Indonesia.

"Total (EP) sangat berkepentingan untuk memperoleh perpanjangan kontrak. Apalagi Blok Mahakam berada pada lokasi offshore laut dangkal, sehingga memudahkan kegiatan eksploitasi," paparnya

Oleh karena itu pemerintah dituntut tidak tersandera oleh tekanan asing, target lifting dan komitmen pengembangan dan investasi migas maupun kerjasama ekonomi yang ditawarkan kontraktor asing, dalam upaya memeroleh perpanjangan kontrak.

Sementara Marwan menjelaskan bahwa lebih dari 1.288 sumur telah di bor sepanjang aktivitas ekploitasi dan eksplorasi. Investasi sudah sekitar 21 miliar dolar Amerika dan pada akhir 2008 telah menghasilkan 99 miliar dolar Amerika penerimaan kotor.

Selain itu marwan juga mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar mewariskan kebijakan Blok Mahakam yang visioner, konstitusional, bermartabat dan pro rakyat. "Bukan mewariskan ironi pada KK Freeport dan KK Inco," tegasnya.