Hal itu seperti diungkapkan oleh Ketua DPD RI Irman Gusman dalam sebuah acara di gedung Nusantara V, Jakarta, (10/8).
"Kenapa indeks demokrasi global kita rendah? Indeks ini mencerminkan masih lemahnya variabel-variabel yang diukur yakni pemilu, pluralisme, fungsi pemerintahan, partisipasi politik, dan budaya politik," terangnya.
Seperti diketahui, Lanjut Irman, dalam Global Demokracy Index 2010 yang dikeluarkan oleh Economic Intelegent Unit, Indonesia berada di urutan 60 dari 167 negara. Ranking ini masih dibilang rendah untuk sebuah negara demokratis.
Ranking demokrasi Indonesia, menurut Irman masih di bawah Afrika Selatan di posisi 30, Slovenia di posisi 32, Estonia di ranking 33, China di urutan 36, India urutan 40, Thailand posisi 57, Papua New Gini 59, dan bahkan dari sebuah negara baru seperti Timor Leste di urutan 42.
"Oleh karena itu proses demokratisasi yang tengah berlangsung memerlukan suatu penguatan agar arah demokratisasi dapat kita pastikan menuju tahap konsolidasi yang matang," ujarnya.
Ia berpendapat dalam konteks ketatanegaraan, "nilai-nilai Pancasila harus diterjemahkan untuk memperkuat institusi-institusi politik, menumbuhkan budaya demokrasi, mendorong partisipasi politik, dan membangun check and balance antar lembaga," tandasnya.