Hal itu diungkapkan oleh Anggota Komisi Hukum DPR RI Eva Kusuma Sundari yang mengungkapkan bahwa mulai dari awal cerita penangkapan Nazaruddin sudah menuai kecurigaan.
"Pemulangan Nazarudin heboh, prosedural hingga detail, tapi menggiring publik pada drama dangkal karena ceritanya gampang ditebak arahnya, sekaligus menyisakan banyak pertanyaan," tuturnya, Minggu (13/8).
Politisi PDI Perjuangan itu menilai bahwa penangkapan Nazaruddin terlalu dilebih-lebihkan secara teknis, hingga melupakan sesuatu yang penting seperti bagaimana mengamankan barang bukti agar tidak tercuri oleh pihak lain.
"yang penting-penting justru dilewatkan sedangkan yang tidak penting dilebih-lebihkan," ujarnya.
Oleh karenanya, Eva sangat berharap kepada instansi KPK -dengan prasangka baiknya- sebagai lembaga yang independen, yang harusnya lepas dari kepentingan apapun dan intervensi siapapun, Ia berharap agar KPK tidak ikut terbawa arus penegakkan hukum yang gaduh.
"KPK hendaknya tidak terbawa arus penegakkan hukum yang gaduh tapi tidak mampu memberikan keadilan," tandasnya.