"Sebenarnya menunggu sidang 'itsbat' bukanlah sebuah permasalahan andaikata hal itu sudah dibiasakan. Warga kita cenderung mengikuti pimpinan setempat atau ormasnya, sehingga kerap menselisihi putusan negara," ujar kader PKS H Abu Bakar al-Habsyi, Senin malam (29/8).
Abu mengatakan bahwa lebih repot lagi ketika jauh-jauh hari sebagian pihak sudah menentukan awal lebaran, akhirnya sidang itsbat terkadang dipandang merepotkan. "Dimana sudah ada yang bisa menentukan Idul Fitri sejak awal, sedang negara masih harus rapat dulu," tambahnya.
Menurutnya kekompakan kita dalam menentukan 1 syawal akan membawa syiar ummat Islam, oleh karenanya Dia sangat menganjurkan agar seluruh umat Islam Indonesia mengikuti putusan pemerintah.
"Saya hanya bisa menghimbau agar kita bisa mengikuti ketetapan yang dibuat pemerintah, karena ru'yah didukung teknologi, dilaksanakan orang yang kompeten dan telah dimusyawarahkan berbagai kalangan. Masyarakat Arab pun sangat mematuhi putusan pemerintah mengenai hal ini," sarannya.
Diinformasikan setelah kementerian Agama melakukan rapat itsbat dengan berbagai ormas dan undangan negara-negara tetangga memutuskan Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriyah jatuh pada tanggal 31 Agustus 2011.
"Setelah mendengarkan pandangan 12 Ormas yang telah melakukan hisab tentang wujudul hilal, maka pemerintah memutuskan 1 syawal 1432 H jatuh pada hari Rabu 31 Agustus 2011," ucap Menteri Agama Suryadharma Ali, saat sidang isbat di Kementrian Agama, Senin (29/8).