Para buruh tani itu umumnya tidak memahami, rokok murah yang banyak tersedia di warung-warung itu berpita cukai asli atau palsu. Yang jelas, warga membeli dan menghisap batang demi batang rokok itu karena pertimbangan harganya sangat terjangkau kantong masyarakat kecil.
Rokok murah tersedia di sejumlah toko, kios dan warung pengecer di wilayah Kecamatan Lelea, Cikedung, Terisi, Kroya, Gantar, Losarang serta kecamatan-kecamatan lainnya.
Biasanya 1 bungkus rokok murah itu berisi 12 batang. Di warung-warung, rokok murah itu dilego seharga Rp 2 ribu-an hingga Rp3 ribua-an per bungkus. Para pembeli rokok murah umumnya warga berpenghasilan rendah.
Masyarakat yang membeli rokok murah itu mengaku tidak memahami sama sekali rokok murah yang dijual agen atau distributor perusahaan rokok menggunakan mobil boks itu memiliki pita cukai asli atau bukan.
"Biar merk rokoknya sama sekali tidak dikenal, yang penting bisa ngebul," ujar Asim, 54 salah seorang penggemar rokok murah di Kecamatan Kroya.