"Secara pribadi dan pimpinan dpr, salah satu kelebihan TNI dari yang lainnya, ketika proses reformasi terjadi, mereka relatif menjalankan reformasi lebih baik. Praktis sejak 1999 sampai hari ini, masalah di tubuh TNI, lebih kecil atau malah paling kecil dibanding institusi lainnya," ujar Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung, di Gedung DPR RI, Rabu (5/10/11).
Saat ini, menurut Pram, TNI sudah bisa menempatkan diri sebagai penjaga pertahanan negara, sehingga DPR apresiasi terhadap TNI, karena menurutnya tidak gampang melakukan itu, tapi TNI bisa melakukan.
Pram juga menilai bahwa TNI sudah kembali ke tugas utamanya. "Reformasi di tubuh TNI berjalan cukup baik, terutama pemisahan pada lapangan politik yang dulu sangat dominan dilakukan TNI. Saat ini ketika TNI secara orang per orang ingin terlibat di PSSI, semua orang langsung teriak,"
Namun Pram memaparkan, ada beberapa catatan bagi DPR, seperti halnya program modernisasi alustita belum berjalan dengan baik. Tapi itupun menurut pram persoalannya bukan di TNI, tapi kesiapan menyiapkan anggaran untuk TNI masih belum bisa.
"Pembagian anggaran belum bisa dilakukan dengan baik karena anggarannya terbatas, apalagi anggaran itu ditarik ke sana ke mari. Memang anggaran terbesar di TNI, dengan luas wilayah sebesar ini dan pulau yang banyak, maka wajar anggaran TNI besar," paparnya.
Sementara DPR berharap moderinasi di TNI sudah dilakukan. "Apalagi kalau kita lihat negara tetangga kita meskipun kecil, Malingsia dan Singapur, skuadron mereka jauh lebih lengkap dari kita. Baik di darat, laut, udara," jelasnya.
Pram mencontohkan misalnya dengan sederhananya, seperti pengadaan radar. "Radar kita belum mencakup seluruh negara kesatuan. Jadi, kalau ada pesawat perang masuk, kita belum bisa mendeteksi secara keseluruhan," imbuhnya.