Menurut Kaman, dari jumlah tersebut akan dihasilkan 37 juta ton beras, di mana 34 juta ton di antaranya digunakan untuk konsumsi dan sisanya untuk stok serta ekspor.
Target yang telah dicanangkan ini diusung bersama dengan beberapa strategi yang telah dan terus diusahakan. Menurut Kaman, pihaknya mempunyai dua strategi. Pertama, memudahkan input bagi petani. Hal itu meliputi penyediaan pupuk bersubsidi dan bibit-bibit unggul. Kedua, memberikan pelatihan kepada petani dan penyuluh pertanian.
Ia mencotohkan hal sederhana, bagaimana memberikan pengarahan kepada petani supaya padinya tidak tercecer. Biasanya, ketika musim panen tiba banyak sekali padi yang terbuang entah di sawah atau dalam perjalanan ke rumah atau pabrik. "Kita coba minimalisir hal ini," kata Kaman.
Kaman melanjutkan, salah satu langkah yang telah dan sedang berlangsung adalah pupuk bersubsidi. Saat ini harga pupuk urea bersubsidi Rp 1.200 per kg.