Diduga Ada Konflik Kepentingan, SBY Dekati NU?

Cuplik.Com - Jakarta - Terpilihnya Djan Farid untuk menggantikan Suharso Monoarfa menjadi tanda tanya besar bagi publik, pasalnya PPP mengajukan beberapa nama yang lain berurutan, namun justru memilih Djan Farid yang bukan diurutan pertama, sehingga menimbulkan asumsi ada konflik kepentingan karena Djan Faridz merupakan kader NU.

Namun, Sekjen PPP Romahurmuzy tidak menyebutkan berapa jumlah dan nama-nama yang diajukan, dia membantah adanya konflik kepentingan atas terpilihnya Djan Faridz.

"Kita ada fakta integritas (dengan Djan Farid) agar konflik kepentingan tidak terjadi. Kita jamin tidak ada konflik kepentingan," ujarnya di gedung DPR RI, Senin (17/10).

Djan Faridz yang merupakan pengurus PBNU diduga kuat SBY telah melakukan loby bersama ketua PBNU, Said Aqil Siradj. Sementara Romy menjelaskan bahwa dulu pun ketika Suryadharma Ali diajukan sebagai calon Menteri Agama oleh PPP, bukan dari nomor urut satu, karena hal itu menurutnya merupkan hak preogratif presiden.

"Presiden tidak mesti memilih yang nomor satu, karena semuanya tergantung hak prerogatif yang dimiliki presiden dalam sistem presidensial yang dianut negeri ini," terangnya.

Selain itu, Romy ikut menanggapi terkait SBY yang menunjuk dan menambah wakil menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II, menurutnya PPP tetap memberikan dukungan untuk peningkatan kinerja presiden di tiga tahun sisa masa jabatannya. Dia berharap, para calon Wamen yang juga banyak dari luar pejabat karir kementerian bisa bekerjasama.

"Banyaknya wakil menteri, jangan menurunkan kinerja dan hambat proses pengambilan keputusan di kementerian. Tapi, saya berharap terjadi peningkatan kinerja," tandasnya.