PKS: Pergantian Menristek Tidak Ada Komunikasi

Cuplik.Com - Jakarta - Ketua DPP PKS Aboe Bakar al-Habsyi menjelaskan bahwa pergantian Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Suharna Surapratana tidak ada komunikasi secara langsung dengan partai PKS. Dia juga membantah pencopotan itu atas permintaan dari Partai.

"PKS yang minta Suharna dicopot itu tidak benar. Kita tidak pernah minta kader kita dicopot, logika itu tidak masuk akal," tegas Aboe Bakar dalam sebuah acara diskusi di Presroom, gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (20/10).

Namun Aboe Bakar juga membenarkan bahwa komunikasi itu ada, tapi hanya melalui telpon, dan itu pun disalahgunakan, bahwa saat Mensesneg Sudi Silalahi menghubungi Suharna dikatakan perintah pencopotan itu dari PKS.

"Jadi Minggu malam, Sudi Silalahi (Mensesneg) telepon ke Pak Luthfi Hasan Ishaq (Presiden PKS) dan ke Suharna. Memberitahu bahwa Suharna dicopot dari Menristek atas permintaan PKS," terangnya.

Selain itu Aboe juga menegaskan bahwa antara Presiden PKS Luthfi Hasan dengan Ketua Majelis Syuro Hilmi Aminuddin (Ustadz Hilmi) tidak ada komunikasi terkait reshuffle. Sehingga Aboe menilai pergantian Suharna murni atas kehendak SBY.

"Tidak ada komunikasi antara SBY dengan Pak Hilmi atau atau Pak Luthfi. Itu permintaan SBY sendiri, kita tidak mungkin minta kadernya yang dicopot," jelasnya.

Melihat kenyataan itu, menurutnya, sikap tegas PKS akan diputuskan pada sidang Majelis Syuro yang teridiri dari 99 orang tersebut. Namun Dia belum mengetahui kapan sidang itu akan dilaksanakan.

"Kita serahkan ke Majelis Syuro. Kalau Majelis Syuro bilang di luar (oposisi -red), kita siap di luar, kalau di dalam (koalisi berlanjut -red) ya kita siap," kata Anggota Komisi III DPR RI itu.

Sementara banyaknya dorongan arus bawah kader PKS yang meminta untuk keluar dari koalisi, Aboe Bakar pun mengiyakan, namun tetap keputusan terakhir diserahkan pada Majelis Syuro.