Hal tersebut diungkapkan Ketua RT setempat, Hasyim Asyari. Dia pun terkejut menemukan salah seorang warganya adalah teroris yang masuk DPO Mabes Polri.
Hasyim menceritakan, malam sebelum penangkapan Nang Ndut, dirinya mengadakan arisan. Seperti biasa, dalam arisan dia mengabsen nama, termasuk nama Muhamad Zaki pemilik pabrik penyamakan kulit yang menjadi 'pelindung' Nang Ndut.
Namun menurut Hasyim, malam itu Zaki tidak hadir dan diwakili oleh seorang pemuda bernama Gilang Rian Janu. Belakangan diketahui, Gilang Rian Janu adalah Nang Ndut.
Gara-gara nimbrung arisan itulah, Hasyim mulai mencurigai warganya yang bernama Gilang Rian Janu adalah Nang Ndut, sesuai selebaran gambar DPO teroris yang dibawa polisi.
Hal yang sama juga dikatakan warga lainnya, bernama Kadar. Dia mengatakan wajah Gilang Rian Janu sama persis dengan gambar DPO yang ditunjukkan polisi. Hanya saja, menurutnya, rambut Gilang sedikit lebih panjang.
Nanang Irawan alias Nang Ndut alias Gilang Rian Janu memang telah berbaur dengan warga di Desa Bangunsari. Selebaran DPO teroris yang tidak sampai masuk kampung, membuat warga setempat terlambat menyadari siapa sebenarnya sosok Gilang Rian Janu.
Padahal, lokasi kampung tersebut hanya berjarak sekira seratus meter dari Mapolsek Dolopo, Madiun. Beruntung, Nang Ndut berhasil ditangkap sebelum berbuat aksi teror di lokasi persembunyiannya itu.