PPP: Jika Parpol Ingin Sedikit, PT Harus 20 Persen

Cuplik.Com - Jakarta - Pengajuan DIM Pemerintah tentang PT 4% menunjukkan pemerintah tidak memiliki visi dan landasan yang jelas tentang penyederhanaan parpol, pasalnya jika mau serius untuk menurunkan jumlah partai maka PT harus 15-20 persen.

"Jika tujuannya menurunkan jumlah Parpol di Parlemen, maka angka 4 kurang tinggi. Kalau idealnya jumlah parpol 5 buah, maka angka PT musti 15-20%, dari hitungan 100 dibagi 5," ujar Sekretaris Jenderal PPP, M Romahuirmuziy, Minggu (30/10).

Terkait nanti banyak parpol yang tidak lolos, menurutnya dapat diatur pasal yang memungkinkannya bergabung dengan yang lain, atau menggabungkan diri satu sama lain.

"Dengan demikian akan terjadi 'pemaksaan' alamiah dalam penyederhanaan jumlah parpol. Dengan PT 4%, suara hangus akan semakin besar, mememperbesar dis-proporsionalitas, dan menjauh dari asas proporsional yang sudah dipakai dalam 10 kali pemilu," jelasnya.

Selain itu, Dia menilai usulan PT 4% dari pemerintah dianggap sebagai upaya partai tertentu untuk memenangkan di pemilu 2014.

"PT 4% dan 3 sampai 6 kursi per-Dapil, itu modus lama, pelaku baru, ada parpol yang mau menang dengan mensiasati peraturan,"

Sementara DIM (Daftar Inventarisir Masalah) 3-6 kursi per-Dapil, menurutnya, dibangun atas logika pemikiran yang sesat, yaitu mengaitkan kedekatan Aleg (anggota legislatif) dengan konstituennya berdasarkan jarak.

"Logika ini seolah menganggap di Indonesia tidak ada telpon dan internet. Apalagi Aleg pusat (DPR) hanya 9 hari x 4 masa reses di daerah. Sehingga maksud mendekatkan kepada konstituen bisa rancu dengan jadwal Aleg. 3-6 kursi per dapil juga sarat dengan kepentingan politik tertentu yang ingin menang dengan mensiasati peraturan," paparnya.

Karena hal itu menurutnya kursi pada pemilu 2009 berada pada peringkat di bawah 6 di setiap Dapil. "Karenanya PPP menolak DIM pemerintah, dan akan memperjuangkan agar substansi revisi RUU Pemilu tidak mengubah PT 2,5% dan alokasi 3-10 kursi per Dapil," tandasnya.