Lembaga Survei Bagian dari Kampanye

Cuplik.Com - Jakarta - Menanggapi hasil popularitas politisi yang dilakukan LSI, Wakil Ketua DPR RI, Pramono Anung menilai bahwa lembaga survey sudah menjadi bagian tim kampanye seseorang, sehingga tidak perlu dihormati dan dianggap lucu-lucuan saja.

"Kalau lembaga survei menjadi bagian dari tim kampanye seseorang, tentunya kredibilitas dari lembaga survei itu tidak perlu kita menaruh respek dan hormat terlalu tinggi, jadi kita anggap lucu-lucuan saja," ujarnya di Jakarta, Senin (31/10/11).

Pram melihat, secara sistematis ada enam lembaga lembaga survei yang bersamaan melakukan penggiringan opini. Menurutnya hal itu dilakukan karena menginginkan adanya semacam efek samping, sebab masih banyak voters yang belum menentukan. Namun Pram tak menyebut apa saja keenam lembaga tersebut.

Sehingga, lanjutnya, voters seakan-akan masih percaya kepada salah seorang calon bahwa ini akan menjadi 'Satrio Piningit' pada 2014. "Padahal itu kan masih panjang dan jauh," katanya.

"Karena mereka tahu swing voter itu yang tinggi sehingga yang namanya efek pengaruh dari seseorang yang dianggap punya kecenderungan untuk menang dan itu pun diciptakan dan terjadi," jelasnya.

Namun adanya lembaga survei itu, Pram juga mewajarkan dan sah dalam dunia demokrasi. Sebab, lanjutnya, di negara-negara yang demokrasinya sudah maju juga ada namanya praktik memengaruhi publik.

"Tetapi kan melakukan survei tidak murah. Dan untuk melakukan survei kan harus ada bohirnya, jadi tergantung bohirnya, tergantung pemesannya," kata Pram lagi.

Sisi lain, Pram juga tidak terlalu mementingkan capres tua atau muda. Baginya terpenting adalah kapabilitas dan kapasitas seseorang. "Sehingga publik percaya pada calon itu," tandasnya.