Kompensasi Internasional Soal UNFCCC Harus Jelas

Cuplik.Com - Jakarta - Kerjasama Indonesia dengan beberapa negara di PBB dalam program masalah perubahan iklim atau UNFCCC (United Nations Framework Convention on Climate Change), memiliki komitmen yang progresif, namun harus ada kejelasan kompensasi dari pasar karbon internasional.

"Indonesia memiliki komitmen yg progresif dalam pengurangan emisi karbon, dengan target 26% kalau BaU (Business as Usual), dan target 40% kalau ada supporting dari berbagai pihak (internasional)," ujar Ketua Komisi IV Romahurmuziy, Kamis (3/11/11).

"Dengan demikian, apa yang menjadi target ini harus mendapat dukungan dari seluruh pihak, asal mendapat kompensasi yang jelas dari pasar karbon internasional," imbuhnya.

Menurutnya, kompensasi tersebut dapat memberikan asistensi dan promosi kepada proyek-proyek yang memiliki nilai jual karbon yang tinggi di pasar karbon internasional.

"Diharapkan Indonesia bisa mendapat 'carbon fund' atau bantuan dana internasional untuk rehabilitasi dan konservasi," jelasnya.

Terkait dengan itu, pada 28 Nopember 2011 nanti, Kementerian Kehutanan akan mengadakan kegiatan menanam 1 milyar pohon di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, menurutnya acara tersebut perlu didukung oleh masyarakat Indonesia.

"Kegiatan itu baik, bagian dari gerakan rehabilitasi nasional yang harus terus didukung," kata politisi dari Fraksi PPP itu.

Untuk itu, DPR Komisi IV yang merupakan mitra Kemenhut, Dia menegaskan bahwa akan terus melakukan dukungan berupa penyediaan anggaran yang sesuai dengan kebutuhan program tersebut.

"Dukungan berupa penyediaan anggaran yang memadai," tandasnya.