Pemerintah Masih Acuh, TKI Terlantar di Hongkong

Cuplik.Com - Jakarta - Lagi, Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Muntatik, seorang TKI asal Kendal, Jawa Tengah, dikabarkan menderita penyakit aneh di Hongkong sejak 7 bulan lalu. Pihak rumah sakit setempat pernah meminta KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia) untuk memulangkan Muntatik. Tapi sampai sekarang, pemerintah masih belum merespon dan berupaya untuk memulangkan Muntatik.

Hal itu membuat Anggota Komisi IX DPR RI, Karolin Margareth Natasha merasa kecewa terhadap sikap pemerintah.

"Masalah itu sebenarnya sudah lama disampaikan kepada pemerintah. Tapi, sampai sekarang tidak ada tindaklanjutnya," ujar politisi dari fraksi PDI Perjuangan itu, Jakarta, Jum'at (4/11/11).

Muntatik sebelumnya dirawat di rumahsakit Prince of Wales di Hongkong, Muntatik juga sempat dipindahkan ke rumah sakit lainnya di Taipo Hospital, kota yang sama. Namun, kondisi kesehatannya tidak berubah. Sehingga dikembalikan lagi ke Prince of Wales.

Menurut Karolin, yang juga putri Gubernur Kalbar itu, mengungkapkan bahwa sebelumnya pemerintah sudah berjanji akan segera menindaklanjuti. Tapi, sampai sekarang, janji itu belum terlihat adanya upaya sedikitpun, pemerintah bersikap acuh dan tak bergeming. "Janjinya akan ditindaklanjuti, tapi belum ada lagi kabarnya sampai sekarang," paparnya.

Untuk itu, dia menegaskan, Komisi IX yang membidangi tenaga kerja berniat akan memanggil instansi yang bertanggungjawab yakni Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

"Dua-duanya kita panggil. Nanti kita tanya lagi ke pemerintah (soal tindaklanjutnya)," tegas dokter muda itu.

Di sisi lain Karolin pun mengaku belum terlalu paham dengan kondisi yang dialami pasien, apakah cukup stabil untuk melakukan perjalanan udara selama empat jam.

Sebelumnya diberitakan, para sahabat Muntatik dari Buruh Migran Indonesia (BMI) Hongkong berharap pemerintah dan DPR RI lebih memperhatikan nasib para TKI di Hongkong, termasuk memulangkan Muntatik yang terlantar di RS Prince of Wales, Hongkong.