Tata Kelola Lapas Tidak Manusiawi, Harus Diperbaiki

Cuplik.Com - Jakarta - Hasil Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi III DPR RI di Lapas Martapura, Kalimantan Selatan, ditemukan tempat penjara yang tidak manusiawi, pasalnya jumlah napi telah melebihi kapasitas dari yang ditentukan, sehingga pengelolaan Lapas perlu diperbaiki.

"Saya lihat tata kelola lapas perlu diperbaiki, memang sudah tidak kita temukan sel mewah ala Ayin, namun jumlah penghuni lapas sudah melampaui kapasitas yang ditentukan," ujar Anggota Komisi III Aboe Bakar Al Habsyi, Jumat (11/11/11).

Menurutnya, Lapas Martapura tersebut seharusnya hanya cukup untuk 183 orang, namun pada kenyataannya dihuni oleh 698 orang, melebihi kapasitas hingga sekitar 300% lebih.

"Untuk blok wanita yang seharusnya hanya dihuni oleh 60 orang, namun ternyata harus menampung 133 orang napi perempuan. Demikian pula untuk blok anak-anak yang seharusnya hanya berkapasitas 30 orang harus menampung 66 napi anak," paparnya.

Aboe melihat, hal itu dinilai sebagai pelayanan yang tidak manusiawi, "lantas bagaimana mereka bisa tidur dengan wajar, bila satu kamar yang selayaknya hanya diisi oleh 5 atau enam orang harus menampung 9 sampai 12 narapidana," katanya.

"Lapas ini sudah over kapasitas, tak layak lagi untuk menjamin pelayanan pemasyarakatan. Lapas adalah lembaga recovery, jadi aspek kewajaran dan kesehatan harus sangat diperhatikan, jangan sampai ada perlakuan tak manusiawi kepada para penghuni lapas," tegasnya.

Selain itu, Aboe juga memberikan apresiasi kepada para petugas Lapas Martapura, karena sudah secara terbuka mengungkapkan kebobokkan tata klola Lapas serta memberikan penjelasan secara riil.

"Saya bisa pahami bahwa persoalan over kapasitas adalah diluar kewenangan mereka. Kita berharap Dirjen Pemasyarakatan akan segera mencari solusi untuk persoalan ini," harapnya.

Lebih jauh Aboe melihat persoalan tata kelola lapas masih menjadi persoalan utama bagi Menteri Amir Syamsuddin dan Wakil Menteri Denny Indrayana yang baru.

"Bila dulu pak Deni banyak memberikan kritik kepada pak Patrialis mengenai hal ini, kini saatnya beliau harus buktikan mampu tidak menangai persoalan ini," tegasnya.