Surat Menkumham ke Lapas Rampas Hak Napi

Cuplik.Com - Jakarta - Akibat ulah Menkumham Amir Syamsuddin dan Wamen Denny Indrayana, beberapa napi mengeluhkan adanya fax dari menkumham, akibatnya mereka batal menghirup udara bebas. Hal itu diungkapkan oleh Anggota Komisi III DPR RI, Aboe Bakar Al Habsyi saat melakukan kunjungan kerja ke lapas Martapura Sulawesi Selatan.

"Inilah bukti diskresi menkumham telah memakan korban, masak orang dapat dirampas kemerdekaannya hanya dengan sebuah fax saja", keluh Aboe menyesalkan surat menkumham melaui fax ke lapas-lapas, Jum'at (11/11).

Aboe sangat prihatin melihat nasib beberapa dari Napi tersebut yang batal bebas, seperti yang dialami oleh Putu, Zainal, Ery dan Tabrani, tidak hanya mereka, keluarga mereka juga telah banyak berharap untuk bebas, agar bisa kembali berkumpul dan mencarikan nafkah untuk keluarganya.

"Kasihan tuh pak Putu, seharusnya bebas tanggal 5 sampai sekarang masih harus dipenjara, lantas dimana keadilan, dimana kepastian hukum," tegas Aboe.

Politisi dari PKS ini menilai, mereka adalah korban dari politik pencitraan di Kemenkumham, agar dapat dikatakan memberantas korupsi dan mengakkan hukun. "Yang saya sesalkan ketika ini semua hanya untuk pencitraann, berarti mereka ini kan korban politik pencitraan saja," katanya.

"Secara prinsip saya setuju tentang moratorium remisi buat koruptor dan teroris, tapi bukan begini caranya. Lakukan dengan legal dan ikuti tata kelola pemerintahan yang baik", tandasnya.