"Ke depan, kami akan memisahkan kanal voice, SMS, dan data yang selama ini selalu menyatu. Pemisahan ini agar penggunaan layanan data pelanggan Smart dapat dilakukan secara optimal," kata Regional Head East Java Bali Nusra Smart Telecom, FJ Arinto Utama di Surabaya.
Menurut dia, realisasi penyediaan kecepatan download data tersebut, hanya ditambahkan di beberapa Base Transceiver Station (BTS) di Jawa Timur.
"Karena, dengan pemasangan satu wireless broadband berkecepatan tinggi EVDO, jangkauannya sangat luas," katanya.
Di sisi lain, terkait kebijakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), M. Nuh, untuk menurunkan tarif internet hingga 200 persen, kata dia, Smart Telecom belum akan menurunkan tarif akses data yang kini masih Rp 0,275 per kb.
"Di sisi lain, untuk menjaring animo masyarakat terhadap produk akses data Smart, saat ini kami memberikan tarif promo download data menjadi Rp 0,1 per kb. Program ini berlaku sampai akhir Maret ini," katanya.
Sementara itu, Smart Telecom memperluas layanan SMS dan telepon ke berbagai negara. Pelanggan bisa menggunakan panggilan internasional dengan Smart Voip (Voice over internet protocol) 01033 yang bertarif flat selama 24 jam non stop. Dulu, layanan ini hanya melayani telepon internasional ke-42 negara dengan tarif Rp1.000,00 per menit.
"Kini, Smart Voip dapat menghubungkan komunikasi pelanggan kami ke-190 negara di dunia dengan tarif hemat. Mulai Rp10 hingga Rp 50/detik," katanya menambahkan.
Selain itu, Smart Telecom juga memberikan layanan SMS internasional sepuasnya dengan satu harga. Layanan ini memungkinkan pelanggan dapat melakukan SMS sepuasnya ke India, Kanada, dan Amerika Serikat seharga Rp 5.000/minggu dan sudah termasuk PPN.
"Dengan program ini, kami dapat merealisasikan target pasar Smart Telecom hingga 70 persen 'voice' dan 30 persen pasar SMS. Hal ini karena dari awal peluncuran program ini, kami hanya menargetkan pasar 'voice' akan mencapai 50 persen dan sisa 50 persen untuk pasar SMS," katanya.