Namun, setelah Denny menjadi Wakil Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), segalnya berubah, tidak ada lagi taring di gigi yang mempunyai gelar profesor itu. Meski begitu sebagian kalangan masih berfikir positif dan merindukan sosok Denny yang dulu.
"Saya sebenarnya rindu dengan sosok beliau yang dulu, yang berani mengungkap persoalan, bukankah bola ini dulu beliau yang lemparkan, semoga masih ada keberanian buat menendangnya," ujar Anggota Komisi III DPR RI, Aboe Bakar Al Habsyi, Kamis (17/11).
Menurutnya, duet Menkumham Amir Syamsuddin dan Denny itu, serupakan tantangan yang berat bagi penegakkan hukum di indonesia saat ini. Apalagi terkait masalah penjara, yang bagi orang luar akan sulit melihat hal ini.
"Kalau boleh dibilang persoalan ini kayak 'kentut' ada baunya, tapi gak kelihatan. saya yakin Menkumham dan wakilnya lebih tahu persoalan ini. Seingat saya Pak Denny dulu juga melempar persoalan ini ke publik, gara-gara sel Ayin lah namanya 'moncer' di Satgas PMH," paparnya.
Sementara terkait hasil Sidak (inspeksi mendadak) yang dilakukan Amir dan Denny di Rutan Salemba, kemarin siang (16/11), menurut politisi PKS ini, dinilai sangat ganjil dan terkesan formalitas belaka. "Ada yang ganjil dari sidak kemarin, biasanya Pak Deni sidak tengah malam, ini malah yang dilakukan kunjungan kerja," terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, mantan napi dari Rutan Salemba, Syaripudin S Pane, melaporkan ada sel mewah dan praktek prostitusi di Rutan Salemba. Sehingga Menkumham Amir Syamsuddin dan wakilnya Denny Indrayana melakukan sidak, namun menurut pengakuannya tidak ditemukan apa-apa. Bahkan Amir dan Denny sempat memfitnah Syaripudin melakukan kebohongan.
Syaripudin pun kecewa atas tuduhan tersebut, dan memaklumi sidak tersebut tanpa hasil, wajar saja tidak menemukan apa-apa, karena dilakuan saat siang hari seperti halnya kunjungan kerja.