KPK Baru Harus Fokus Pada Penindakan Kasus Besar

Cuplik.Com - Jakarta - Komisi III DPR RI akan fokus menggali visi baru kepemimpinan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), yakni visi dari Capim (Calon Pimpinan) KPK itu harus merefleksikan KPK yang lebih agresif, independen, dan koordinatif, serta yang paling khusus adalah harus fokus pada penindakan kasus-kasus besar.
 
"DPR ingin agar kepemimpinan baru KPK tampil dengan program baru yang lebih responsif. Kepemimpinan KPK periode mendatang tidak boleh lagi hanya fokus pada penindakan kasus-kasus kecil," ujar Anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo, Kamis (24/11).

Hal itu menurutnya karena sudah terbukti bahwa fokus pada penindakan kasus-kasus kecil menyebabkan efektivitas KPK sangat rendah. "Buktinya, banyak temuan mengindikasikan bahwa korupsi justru semakin merajalela dalam beberapa tahun terakhir ini," paparnya.
 
Untuk itu, Politisi Golkar itu menegaskan bahwa visi baru KPK harus terfokus pada upaya pencegahan dan penindakan kasus besar. "Upaya mencegah korupsi memaksa KPK lebih agresif dan koordinatif. Tidak kalah pentingnya adalah keberanian para pemimpin KPK memulihkan independensi KPK," tegasnya.
 
Terkait dengan koordinasi yang dilakukan KPK sudah menjadi kesepahaman bersama, bahwa upaya mencegah korupsi tidak dilakukan sendiri oleh KPK. Karena itu, kepemimpinan baru KPK harus berani membangun sinergi dengan institusi terkait lainnya.

"Selain memperkuat kerjasama dengan Polri, Kejaksaan Agung dan Kemenkumham, KPK juga harus membangun sinergi dengan Inspektorat Jenderal (Irjen) di semua kementerian atau lembaga. Sebagai pengawas internal, sub institusi seperti inspektorat jenderal mestinya bisa menjadi mitra kerja yang efektif bagi KPK," sarannya.
 
"Sangat disayangkan jika KPK selama ini belum memanfaatkan potensi pencegahan korupsi yang ada pada semua Irjen yang merupakan instrumen terdekat dari semua satuan kerja pengguna anggaran," imbuhnya.
 
Karena itu, Bambang menginginkan kepemimpinan baru KPK harus berani membuat terobosan dalam upaya pencegahan korupsi. "Langkah paling ideal adalah membangun sinergi dengan semua Irjen," tandasnya.