Ambruknya Jembatan Mahakam, Ada Sabotase Pihak Tertentu?

Cuplik.Com - Jakarta - Penyelidikan kasus ambruknya jembatan Mahakam di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Polri diharapkan cerdas membaca situasi, tidak melulu masalah teknis yang musti diusut, tapi juga kemungkinan adanya sabotase dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Kami berharap, dalam mlakukan penyidikan, Polda Kaltim tidak hanya berkonsentrasi pada kemungkinan kesalahan teknis saat pembangunan jembatan tersebut, tapi juga melihat kemungkinan adanya sabotase untuk pengalihan isu," ujar Neta Satti Pane, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Senin (28/11).

Sebelumnya, jembatan Mahakam atau sering disebut Jembatan Kartanagara di Kalimantan Timur itu, ambruk pada Sabtu (26/11) sore. Mabes Polri mengaku sudah menurunkan tim penyidik yang dipimpin Kabareskrim Polri, Komjen Sutarman dan melibatkan ahli konstruksi.

Menurut Pane, ambruknya jembatan tersebut di Kaltim dan Kutai Kartanegara berbarengan dengan dua isu lokal yang menjadi perhatian internasional. yakni Pertama, isu pembantaian Orangutan di Desa Puan Cepak, Kutai Kartanegara; dan Kedua, isu peledakan bom di Balikpapan Barat yang dipeti-eskan polisi setempat pada 2007.

"Kedua isu tersebut disoroti tajam oleh masyarakat Kaltim yang kemudian mendapat perhatian publik internasional, terutama isu pembantaian Orangutan di perkebunan milik pengusaha Malaysia," paparnya.

Terlepas dari kedua isu itu, IPW berharap polisi bisa dengan cepat mengungkap kasus jembatan yang ambruk tersebut sehingga tidak muncul keresahan di masyarakat.

"Untuk itu IPW berharap Kapolri menurunkan tim khusus dari Mabes Polri untuk membantu Polda Kaltim. Sebab selama ini IPW menilai, kinerja Polda Kaltim sangat lamban dan tidak profesional, terutama dalam mngungkap kasus pembantaian Orangutan maupun peledakan bom di Balikpapan," tegasnya.