IM yang memenangkan putaran pertama pemilu Mesir mengatakan, akan membentuk pemerintahan bila memang mereka menang. Pimpinan Ikhwan Mohammed Badie juga menyerukan agar warga Mesir hidup dengan damai.
"Kita semua harus hidup dalam keharmonisan, bukan hanya dengan Dewan Militer Mesir, namun dengan seluruh fraksi di Mesir. Akan ada rekonsiliasi antara tiga kekuatan di Mesir yakni Parlemen, Pemerintah, dan Dewan Militer," ujar Badie, seperti dicuplik Associated Press, Rabu (7/12/2011).
Meski demikian, Dewan Militer Mesir mengingatkan, anggota parlemen yang nantinya akan terpilih tidak memiliki wewenang untuk mendirikan pemerintahan.
Saat ini, Partai Kebebasan dan Keadilan yang dipimpin oleh para Ikhwan mendapatkan 37 suara di Mesir dalam putaran pertama pemilu. Hasil itu diumumkan oleh komisi pemilu Mesir pada Minggu pekan lalu. Sementara itu, kelompok Salafi juga tampak unggul dalam pemilu tersebut.
Selama 80 tahun lamanya, IM dicap sebagai organisasi terlarang di bawah kepemimpinan militer Mesir. Para aktivisnya juga ditahan, meski demikian, organisasi ini tetap menjadi organisasi politik yang kuat di Mesir.
Seiring dengan kejatuhan Husni Mubarak, IM akhirnya meraih kekuatannya karena gerakan itu dianggap sebagai gerakan pembaharuan di Mesir yang sempat dikuasai oleh militer.
Meski demikian, Israel tampaknya tidak suka bila Ikhwan memenangkan pemilu Mesir, pasalnya, Ikhwan adalah kelompok yang merangkul fraksi Hamas di Palestina. Israel khawatir bila Ikhwan memimpin Mesir, perdamaian Israel dan Mesir tidak akan berlanjut.