Cuplik.Com - Jakarta - KPK mendapatkan apresiasi dari Anggota Komisi Hukum DPR RI, atas tertangkapnya tersangka kasus dugaan suap cek pelawat pemilihan Deputi Gubernur Bank Indonesia (DSG BI) Nunun Nurbaeti di Thailand. Namun, penangkapan itu sudah tidak berpengaruh apa-apa, sebab penghilangan Nunun dulu telah memutus rantai untuk melindungi Miranda Gultom.
"Kita patut memberikan apresiasi kepada KPK dan Kepolisian atas tertangkapnya Nunun. Namun demikian, saya dari semula berkeyakinan bahwa Nunun tidak punya motif. Saya menduga upaya penghilangan Nunun untuk beberapa waktu lalu hanya untuk memutus mata rantai agar tidak sampai mengenai Miranda Gultom. Ada tangan-tangan kuat yang tidak terlihat berupaya melindungi Miranda," ujar Anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo, Sabtu Malam (10/12).
Miranda Gultom -nama asli Miranda Swaray Gultom- merupakan mantan Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia (BI) tahun 2004, dirinya pernah dipanggil KPK untuk memberikan keterangan masalah bailout Century.
Namun, Bambang menilai, bagaimanapun juga ada pihak yang tidak ingin Miranda buka-bukaan soal apa yang diketahuinya dalam proses penyelamatan Bank Century dan kelompok-kelompok yang menikmatinya. Sehingga Dia berharap KPK harus mampu mengorek kasus-kasus besar lainnya."Harapan saya, pimpinan KPK yang sebentar lagi menyelesaikan masa tugasnya terus mengungkap kasus-kasus besar yang selama ini jalan ditempat, agar mereka dikenang sebagai pahlawan oleh publik," demikian kata politisi Golkar itu.
Sementara, untuk kepemimpinan KPK yang baru, Bambang menginginkan Abraham Samad Cs, harus lebih aktif dan berani dibandingkan KPK Busyro Cs. "Harapan pada KPK baru, harus lebih hebat dan lebih maju dari pimpinan yang digantikannya," tandasnya.Sebagai informasi, Nunun Nurbaeti ditangkap oleh interpol di Thailand. Hal itu berdasarkan pengakuan dari Duta Besar RI di Bangkok, Muhammad Hatta, Ia membenarkan bahwa Interpol berhasil menangkap istri mantan Wakapolri Adjang Drajatun itu.