"Saya apresiasi positif, ini seperti kado perpisahan diakhir jabatan mereka. Namun sebaiknya jangan dianggurin, jangan sampai terulang seperti Nazar, pengejarannya sangat sulit, namun setelah tertangkap hanya dianggurin saja", ungkap Kapoksi Komisi III Fraksi PKS itu, Minggu (11/12).
Meski Nunun Nurbaeti sebagai Istri mantan Wakapolri Adjang Drajatun yang merupakan koleganya, Aboe menegaskan bahwa PKS tidak punya kepentingan apa-apa atas perkara ini.
"Kita mendorong agar dilakukan proses hukum sebagaimana mestinya, kita tidak ada hubungannya dengan perkara ini. Kebetulan saja Ibu Nunun adalah isteri dari kolega saya, Pak Adjang pun sejak awal menegaskan bahwa beliau taat hukum dan mempersilahkan proses hukum berjalan sebagaimana mestinya, saya rasa itu sudah sangat jelas," tegas legislator dari PKS itu.
Untuk itu dirinya berharap agar KPK dapat mengusut tuntas kasus Nunun. "Kami berharap pada proses pengadilan akan terungkap benar tidaknya keterangan Ari Malangyudo. Selama ini KPK telah memenjarakan para penerima suap, namun siapakah pemberi suapnya hingga kini masih misteri," paparnya.
Selain itu, Aboe berharap KPK membongkar siapa kekuatan dibalik pelarian Nunun, supaya kasus ini bisa jelas. "Sekarang sudah tertangkap, saya harap pak Busyro membongkar juga siapa kekuatan dibalik bu Nunun ini. Jangan hanya melempar bola panas saja, sebaiknya juga diungkap siapa yang dimaksud membekingi oleh Pak Busryo tersebut," pungkasnya.