"Pemerintah Jabar telah gagal untuk mensejahterakan rakyatnya, dengan momentum hari HAM, rakyat Jabar ini kita jadikan sebagai penghakiman masyarakat jabar," ujar Korlap (Koordinator Lapangan) Aksi, Samuel Situmorang (LBH Bandung), Selasa, (13/12).
Ratusan masyarakat yang merupakan perwakilan dari beberapa organisasi, tergabung dalam Aliansi Rakyat Jawa Barat (AL JABAR), massa berduyun-duyun dari samping Gasibu dan mendatangi Gedung Sate di Bandung.
Menurut Kadiv Advokasi LBH Bandung, Arif Yogiawan, yang juga hadir di barisan, Al Jabar akan memastikan pemenuhan, penghormatan hak asasi manusia dengan cara melakukan pemantauan, dan berbagai desakan serta terobosan kebijakan di Jawa Barat.
"Aljabar meminta semua kasus-kasus rakyat diselesaikan dan usut tuntas koruptor keakar-akarnya," tegasnya dengan lantang.
Arif memaparkan, tahun 2011 ada 170 pengaduan masuk ke LBH tentang kriminalisasi petani, buruh dan masyarakat korban banjir. "Bahkan salah satunya petani di Ciamis disidang hanya karena cari kayu bakar di hutan," jelasnya.
Selain itu, dalam aksi tersebut juga hadir Acil Bimbo, sebagai wakil dari warga korban banjir. "Masyarakat Jabar sudah 'keuheul' (nafsu) kepada pemerintah yang tidak pernah memenuhi hak warganya. Ternyata pemerintah lebih berpihak kepada pemilik modal dibanding ke warganya," kata musisi senior Bimbo itu dengan semangat.
Aliansi tersebut terdiri dari: Warga korban banjir Cieunteung, Pengungsi Walatra, Warga Ibun, Warga korban pembngunan apartemen dan hotel di KBU, Korban pembangunan PLTSA, Warga Rancabentang, FKWPL Bogor, GERAM, FMN, FKPA, PSDK, FDA, KPB, Baraya Bandung, FOKBER, MLPH Godong Sewu, SHI Jabar, CMC Forum, Wrga krban TPA, SBSI 92, KASBI jabar, AGRA Jabar, LBH Bndung, PERAK Indonesia, Pepeling, FK3I, FSPM, FP2KC, FPB, DPKLTS, Komunitas Kabuyutan, Daya Cipta budaya, Perkumpulan inisiatif, Inisiatif, Komunitas Taboo, ASAS UPI, UKSK UPI, BANGAR, Katurnagari, Rumah Cemara, WALHI Jabar.
10 Maklumat Warga Jawa Barat
Selanjutnya, massa menyerahkan rapor merah atas tindakan pelanggaran HAM dan korupsi untuk pemerintah Jabar, serta membacakan 10 maklumat, yakni: