Siswa kedua sekolah tersebut saling lempar batu, sehingga mengakibatkan tiga siswa dan satu warga luka. Tiga siswa yang luka merupakan siswa SMK Negeri 2 Slawi, yaitu Syarif Falahudin, Andi Kurniawan, dan Yuni Ardhy Kharisma. Sedangkan warga yang luka, yaitu Arif (45). Saat itu, ia berusaha menghalangi siswa yang tawuran, namun malah terkena tendangan, sehingga jatuh.
Tawuran antardua sekolah itu diduga dipicu masalah dendam lama antarsiswa. Menurut Saefulloh (17), siswa kelas III SMK Negeri 2 Slawi, permusuhan antara siswa kedua sekolah itu sudah berlangsung bertahun-tahun.
Bahkan, mereka memiliki kode angka untuk masing-masing sekolah, yaitu 234 untuk SMK Islamiyah, dan kode 676 untuk SMK Negeri 2 Salwi. "Sejak saya belum masuk SMK, kode itu sudah ada," katanya.
Menurut dia, saat kejadian ia dan teman-temannya sedang makan dan minum di warung, tidak jauh dari sekolah. Siswa bebas pelajaran, karena telah selesai mengikuti ujian akhir semester dan remedial.
Tiba-tiba sekelompok siswa SMK Islamiyah yang diperkirakan berjumlah lebih dari 10 orang datang dengan bersepeda motor, dan menyerang siswa SMK Negeri 2 Slawi dengan batu. Karena diserang, Saefulloh dan teman-temannya membalas serangan dengan ikut melempar batu.
Hingga Kamis siang, sejumlah siswa yang terlibat tawur masih dimintai keterangan petugas Polres Tegal.
Wakil Kepala Urusan Kesiswaan SMK Islamiyah, Satriyo Purwoko, mengatakan, sekolah bersama Polres Tegal langsung mengadakan pembinaan kepada semua siswa di sekolah tersebut.
Menurut dia, kasus tawuran bukan yang pertama terjadi antara siswa SMK Islamiyah dan SMK Negeri 2 Slawi. Selama ini, sekolah juga terus memberikan pembinaan kepada siswa, untuk menghindari tawuran.