12 Januari: Sofyan, dosen Universitas Al-Asyariah Mandar Polewali Mandar, Sulawesi Barat tewas ditembak polisi dalam eksekusi lahan yang berakhir bentrok di kampus tersebut. Sofyan tewas setelah lehernya tertembus peluru. Kontak senjata dan hujan batu antarpolisi dan mahasiswa terjadi tiga jam.
22 Februari: Kamaruddin tewas akibat tembakan di dada dan kaki setelah sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Jantho, Aceh Besar. Selain itu Suheri (15) juga korban salah tembak saat penumpasan latihan militer di Gunung Jalin.
24 April: Diduga Cemburu, Aiptu Endang Budi tembak istrinya. Akibatnya, Aidah (32) terbaring lemas di ruang ICU RSUD Tasikmalaya. Suara letusan pistol terdengar setelah Aidah dan Endang terlibat adu mulut. Aidah sendiri kerap ditodong pistol jika ribut dengan suaminya.
8 Mei: Kartini Indah Hajrah, istri anggota Polsek Passimarunnu, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, tewas tertembak di bagian kepala. Diduga korban dibunuh suaminya, Brigadir Dedy Arsandi. Sebelum Kartini tewas, suami-istri itu terlibat pertengkaran. Lalu terdengar tembakan.
29 Mei: Seorang perempuan berusia 19 tahun ditembak polisi dalam aksi unjuk rasa menolak beroperasinya PT Sorik Mas Mining (SMM). Penembakan di Mandailing Natal itu bermula saat ratusan masyarakat mendemo rencana penambangan PT SMM di kawasan hutan Taman Nasional Batang Gadis, Sumut.
2 Juni: Tiga orang ditembak polisi di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Satu tewas dan dua luka. Ketiganya ditembak polisi saat sedang menghadiri resepsi pernikahan. Talla (45) tewas dgn luka di kepala. Baso luka tembak di tangan dan paha. Paco luka tembak di tangan. Akibatnya ribuan orang menyerbu dan merusak Polsek Uluere.
3 Juni: Maksud hati membantu mengejar pencuri, Edi Suhaedi pegawai Kecamatan Mekarbaru, Tangerang, tertembak anggota Polsek Kronjo. Dada kirinya pun luka tembak.
31 Juni: Muhammad Dermawan tewas tertembak Briptu Vico Panjaitan, anggota Satuan Pengaman Objek Vital Polresta Medan, saat membersihkan sepeda motor di basemen Kanwil BRI Sumut. Saat itu pelaku bercanda dengan senjata laras panjangnya yang diarahkan ke korban, tiba-tiba senjata meletus. Peluru mengenai punggung hingga tembus ke dada korban.
22 Agustus: polisi menembaki kapal yang ditumpangi demonstran yang menuntut PT Medco memenuhi hak-hak warga atas pengeboran minyak di Pulau Tiaka. Akibat penembakan ini, dua warga tewas, yakni Ateng dan Turifin. Satu luka tembak di dada kanan.
6 Oktober: Takmir Masjid Agung Sumenep, RB Moh Ridwan (37) tewas akibat peluru nyasar polisi. Saat itu polisi hendak menangkap pencuri sepeda motor di alun-alun kota Sumenep. Korban yang juga Wakil Ketua Partai Golkar Sumenep ditembak di kepala bagian kanan.
10 Oktober: Bentrokan antara karyawan PT Freeport dengan polisi menewaskan satu karyawan, Petrus Ayamseba. Bentrokan terjadi saat buruh demo dan mogok kerja. Enam lainnya luka terkena peluru
28 Oktober: Kartono (31), warga Kampung Awi Mekar Purwakarta, Jawa Barat, tewas akibat ditembak polisi. Saat itu, korban sedang berada di lokasi judi sabung ayam. Tapi, korban bukan pelaku perjudian, melainkan sekedar menonton sabung ayam.
10 Nopember: 6 orang luka tembak dan 1 tewas ditembak polisi dlm konflik tanah antara petani Desa Sritanjung, Mesuji Lampung dengan PT Barat Selatan Makmur Investindo (BSMI).
27 Nopember: Dua warga sipil asal Nanga Boyan, Kapuas Hulu, yakni Rajemah dan Totong, yg sedang berada di dalam mobil ditembak anggota Reskrim Polsek Parindu, Kalimantan Barat. Rajemah luka di telinga kiri dan Totong kena di telinga kanan.
Data tersebut hasil dari catatan Indonesia Police Watch (IPW) yang selalu konsen mengawasi atas kinerja para penegak hukum termasuk masalah moral kepolisian.
"Untuk menghindari polisi terus menerus diperalat, perlu ada kontrol yang kuat dari DPR dan DPRD serta pemerintah pusat. Lalu para atasan kepolisian harus terus menerus mengingatkan anak buahnya bahwa tugas mereka melindungi rakyat dan bukan menghamba kepada para pengusaha yang berduit," kata Ketua Presidium IPW, Netta S Pane mengingatkan.