SBY, Bayangkan Jika Istrimu Meninggal di Arab!

Cuplik.Com - Jakarta - Dua jenazah Tenaga Kerja Wanita (TKW), Juju Juhana dan Dede binti Omo yang meninggal di Arab Saudi, hingga kini belum dipulangkan. Anggota Komisi IX DPR RI kirim surat terhadap Presiden SBY, mengingatkan bahwa kinerja pemerintah terkait tidak konkret dan SBY diharap merasakan jika yang mati adalah anak, istri atau keluarganya sendiri. Tetap diamkah?

"Pak SBY, saya sudah sampaikan langsung data kasus TKW yang meninggal di Saudi dan hingga sekarang jenazah belum dipulangkan, atas nama Ibu Juju asal Majalengka dan Ibu Dede asal Garut," ujar Anggota Komisi Tenaga Kerja DPR RI Rieke Dyah Pitaloka yang juga ditulis dalam surat itu, Senin (19/12).

Padahal menurut Rieke, data-data kedua almarhum TKI tersebut sudah disampaikan kepada Menakertrans, Kepala BNP2TKI, dan Direktur Perlindungan WNI Kemenlu. Bahkan pihak keluarga juga sudah menemui ketiga instansi itu, namun tetap diam dan tak sigap merespon.

"Mohon Pak SBY membuka hati, saya terpaksa sampaikan langsung kepada Bapak, karena pembantu-pembantu Bapak tersebut tidak konkret sekedar janji-janji. Kita sama-sama bayangkan jika yang meninggal adalah anak, istri, atau keluarga pak SBY,"

Rieke menegaskan, hal yang wajar jika rakyat yang tidak menuntut lapangan kerja di dalam negeri, lalu menuntut jenazah keluarga mereka yang kerja sebagai TKI, menuntut jenazah dua perempuan itu bisa dimakamkan di Tanah Air, di kampung halaman mereka. Rasanya tak ada yang berlebihan dari tuntutan rakyat tersebut.

"Mohon menjadi perhatian Pak SBY juga kinerja pembantu-pembantu Bapak tersebut. Bayangkan kasus yang didampingi DPR saja tidak digubris, apalagi jika rakyat mengadu tanpa pendamping," tegas politisi PDI Perjuangan itu.

Data Kedua TKI dan Kronologisnya:

Dede Hodijah binti Omo, nomor paspor: AP 710727c dan nomor ID: 1026962629d. TKI asal Kp. Cihanja Rt 01 Rw 02 Ds. Lingkung Pasir Kec. Cibiuk, Kab Garut, Jawa Barat. Berangkat pada 24 April 2011 melalui PJTKI Youmba Biba Abadi (Alamat PJTKI: Jl. Raya Ciangsana Rt 03 Rw 06 Pabuaran Wetan, Gunung Putri Cibubur, Bogor 16968). Majikannya, Ahmad Hasan, di daerah Jijan, Saudi Arabia.

Kronologis Dede Hodijah:

1. Tanggal 20 Juli 2011, keluarga mendapatkan informasi melalui sponsor atas nama Isep yang mengatakan Dede sakit keras dan dirawat di rumah sakit Jizan selama 3 hari dalam keadaan koma.

2. Namun setelah di crosscek dengan pihak majikan, Dede ternyata meninggal tanggal 28 Juni 2011 dengan alasan yang belum jelas.

3. Pihak PJTKI dan sponsor dan didampingi Disnakertrans setempat, sudah memberikan uang bela sungkawa dan santunan sebesar Rp 1 Juta.

4. Tanggal 29 Juli 2011, pihak keluarga mendatangi Kemlu meminta jenasah untuk dipulangkan dan diterima oleh Dodo yang mengatakan bahwa jenasah akan segera diurus.

5. Tanggal 15 Agustus 2011, pihak keluarga mendatangi Kemlu lagi, namun pihaknya tidak tidak ada ditempat. Telpon dan sms dari pihak keluarga ke Kemlu untuk menanyakan kabar tidak dibalas.

6. Tanggal 12 September, pihak keluarga mendatangi Kemlu.

7. 19 September 2011, keluarga korban mendapatkan telp dari staff KJRI yang mengatakan jenasah sudah ditangani oleh pihak konsuler. Namun ketika dikonfirmasi ke pihak konsuler, pihak konsuler melempar balik ke staff KJRI.

8. 06 Oktober 2011, Kemlu menyurati pihak keluarga dan dalam surat tersebut dikatakan bahwa Dede meninggal karena sakit di rumah majikan.

9. 20 Oktober 2011, Kemlu menyurati kembali pihak keluarga dan mengatakan bahwa Dede meninggal karena meminum bahan kimia fosforik organik.

10. Ada kejangalan dalam report dalam dua surat yang berbeda. Hingga sekarang jenasah Dede masih belum dipulangkan padahal pihak KJRI Jeddah sudah mengeluarkan surat ijin persetujuan pemulangan.

Juju Juhana, nomor paspor: AP 801136 dan nomor ID: 1019440781d. TKI asal Desa Karangsambung, Kadipaten, Majalengka, Jawa Barat. Berangkat pada Juni 2011 melalui PJTKI Dinasti Insan Mandiri dengan nama Agensi Adil Rect, mendapatkan majikan di daerah Thaif, Saudi Arabia. Meninggal Juni 2011 (dua minggu setelah masuk kerja), namun kematian Juju baru dilaporkan tanggal 28 September 2011.

Kronologis Juju Juhana:

1. Juju meninggal dunia karena berusaha melarikan diri dari rumah majikan dari lantai tiga dengan menggunakan seprei. Diduga karena akan diperkosa oleh majikannya.

2. Surat permohonan pemulangan jenazah yang dibuat oleh pihak keluarga sudah sampai KJRI Jeddah hari rabu, 15 November 2011 dan menurut pihak KJRI surat sedang akan dibawa ke Thaif.

3. Bulan November 2011, pihak Kemlu mengatakan bahwa proses pemulangan jenasah masih terhambat karena majikan belum melaporkan kepada pihak berwenang dan bertanggungjawab. Pihak KBRI terus mendesak agar majikan segera menyelesaikan kawajibannya.