Malu hati kami hanya bisa mengucapkan terimakasih pada hari ini, seharusnya kami harus lebih ingat untuk mengucapkan terimakasih atau lebih sering untuk mengecup keningmu. Kami khilaf tenggelam ke dalam rutinitas yang tak akan pernah habis. Maafkan kami bunda.
Tangis kami pecah tandai kami lahir ke dunia, kau teteskan air mata kebahagiaan, teteskan harapan untuk masa depan kami. Kau sentuh jemari kecil kami kau kecup lembut kening kami. Kau beri air susu terbaik di dunia dan kau sertakan doa sepanjang masa.
Bunda, kau menjadi guru pertama kami, perpustakaan pertama kami, dan kaupun teman pertama kami. Kami berjanji untuk selalu membanggakanmu. Bunda terimakasih hingga kami jadi seperti ini.