Selasa, 4 Maret 2025

Pemihakan Pemerintah ke Pemodal Harus Disudahi

Pemihakan Pemerintah ke Pemodal Harus Disudahi

POLITIK
25 Desember 2011, 20:05 WIB
Cuplik.Com - Jakarta - Indonesia Police Watch (IPW) menilai, benturan polisi dengan rakyat di kawasan tambang dan perkebunan besar tidak melulu akibat ketidakbecusan polisi. Tapi sumber pemicunya juga akibat pemihakan pemerintah pusat dan daerah yang membabibuta terhadap pengusaha tambang dan perkebunan.

"Pemihakan pemerintah pusat dan pemerintahan daerah yang membabibuta terhadap pengusaha besar, baik asing maupun lokal, harus disudahi, jika tidak, polisi akan terus diperalat secara membabibuta untuk membantai rakyat," tegas Ketua Presidium IPW Neta Saputra Pane, Minggu (25/12/11).

Menurutnya, pemerintah pusat dan daerah saat ini semakin kehilangan nasionalisme dalam menyikapi kepentingan pengusaha, terutama pengusaha asing. Uang sudah membuat para pejabat seperti agen-agen asing di negerinya sendiri. Akibatnya, mereka tidak peduli dengan keluhan rakyat akan kerusakan lingkungan hidup yang mengganggu ekosistem dan sumber hidup rakyat.

"Sikap mereka yang menjadi agen-agen asing membuat para pejabat negeri ini semakin tidak peduli dengan nasib rakyat, hak-hak rakyat, dan musnahnya akar budaya rakyat karena rakyat terusir dari tanah kelahirannya," terangnya.

Ironisnya, lanjut Pane, ketika rakyat berusaha membela hak-haknya, polisi atas nama ketertiban sosial malah melakukan pembantaian dan penembakan yang membabibuta. Padahal, jika polisi konsisten melakukan penegakan hukum dan menjaga ketertiban sosial, seharusnya polisi melihat motiv dan akar masalahnya.

"Artinya, polisi lebih dulu menangkapi para pejabat dan pengusaha dan bukan menembaki rakyat. Sebab para pengusaha tersebut sudah melakukan perusakan lingkungan hidup sumber hidup rakyat, akibat ijin yang dikeluarkan pejabat pemerintah pusat dan daerah," jelasnya.

Selain itu, Pane menilai polisi tidak pernah membantu rakyat untuk menjaga kelestarian lingkungan hidupnya dan polisi tidak pernah membantu rakyat dalam memperjuangkan hak-hak hidupnya.

"Yang terjadi justru rakyat diberondong dengan peluru saat memperjuangkan haknya. Polisi ogah menjalankan fungsinya sebagai mediator yang membela kepentingan rakyat. Sikap inilah yang membuat rakyat menuding bahwa polisi telah diperalat menjadi centeng pengusaha," tegasnya.

Jika pemerintah pusat dan daerah tidak pro rakyat, jika polisi pun tidak pro rakyat, siapa lagi yang membela rakyat. Lalu haruskah rakyat ditembaki jika rakyat mencoba membela dirinya sendiri?

Penulis : Dewo
Editor : Dewo

Tag :

CURHAT RAKYAT

Workshop Gerabah Sitiwinangun Kabupaten Cirebon

Sitiwinangun adalah nama sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Desa ini sudah lama dikenal sebagai pusat kerajinan gerabah terbesar dan masih bertahan di wilayah Kabupaten Cirebon. Dapat dikatakan kerajinan gerabah Sitiwi

Kemenparekraf Gandeng Merry Riana Group Tingkatkan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menjalin kerja sama dengan Merry Riana Group dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) ekonomi kreatif. Kolaborasi ini bermula dari kunjungan Menteri Pariwisata dan E

Ikan gurame terbesar sedunia di Bandung

Ikan gurame ini saya pelihara dari seukuran silet hingga besar seperti ini dalam waktu 5 tahun. Ikan gurame ini jenis bastar & berkelamin betina.

TERBARU LAINNYA

IKLAN BARIS

layanan terapi hati ,kesembuhan luka batin,fobia,anxiety ,cemas, hidup sial,tak bahagia ,rezeki seret,psikomatik dan semua yang urusan pikiran ,bisa konsultasi wa 0813 5227 9928 /bang rudy insyaalllah
Hadir FRENDOT jasa pembuatan stiker, kalender, plakat, cetak ID card dan banyak lainnya lokasi depan RS MM Indramayu
Ruqyah Islami wilayah Indramayu dan sekitarnya, Hub Ustadz ARI wa 0877-2411-1128
Bakso Goyang Lidah depan Gardu Induk Singajaya, menggoda selera. Kualitas Daging Sapi terjamin.
Jasa Foto / Video Wedding dan Prewedding, Live Streaming Indramayu dan sekitarnya, Harga Terjangkau Kualitas Cemerlang. Cuplik Production WA 081312829503