"Tiga penembakan di Aceh harus mendapatkan perhatian serius dari aparat kepolisian, bagaimanapun wilayah ini pernah menyimpan luka lama berkait dengan keamanan," ujar Anggota Komisi Hukum, Aboe Bakar Al Habsyi, Selasa (3/1/12).
Dikonfirmasikan juga, peristiwa tersebut bukan ulah Gerakan Aceh Merdeka (GAM), pasalnya hingga kini pihak GAM tidak ada pernyataan apapun terkait kejadian itu.
"Saya belum melihat adanya faktor politik atas tiga penembakan tersebut, belum ditemukan pola atau hubungan antar kejadian tersebut," terangnya.
Untuk itu, Aboe menginginkan kejadian ini harus ditindaklanjuti secara cepat, dan berharap hal itu murni masalah kriminal.
"Semoga saja ini memang benar-benar kriminal murni, jangan terlalu cepat mengkaitkan dengan persoalan Pemilukada. Saya berharap Polri segera menuntaskan penyidikan atas kasus ini,"
Sebelumnya diberitakan, enam orang tewas dalam tiga peristiwa penembakan di Aceh. Dua peristiwa terjadi di Blang Cot Tunong, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, yang menewaskan empat orang menjelang pergantian tahun. Kemudian kembali terjadi ketiga kalinya di pedalaman Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, di Blok B Serkey. Dua warga tewas ditembak. Menurut kepolisian, penembakan di Bireuen dilakukan menggunakan senjata api jenis AK-47, hingga saat ini masih dalam penyelidikan.