"Warga bangsa ini sedang prihatin menyikapi konflik berdarah di sejumlah daerah. Seharusnya, SBY bersama kader PD ikut dalam arus keprihatinan itu. Bukannya sibuk sendiri merancang serangan terbuka ke Parpol lain yang selama ini kritis. Sebagai politisi, kader PD seharusnya menjaga Jakarta tetap kondusif agar bisa membantu beberapa pemerintah daerah di wilayah konflik," ujar Politisi Golkar, Bambang Soesatyo, Minggu (8/1/12).
Menurut Bambang, dengan menyerang Parpol lain, sama artinya presiden sebagai ketua Dewan Pembina PD membiarkan kader PD menebar benih konflik di Ibu Kota Jakarta. "Perilaku para kader PD yang demikian hanya membuat kebisingan politik. Di sisi lain presiden meminta politisi jangan buat kegaduhan," terang Anggota Komisi III DPR itu.
Padahal, lanjutnya, situasi keamanan dan ketertiban umum di sejumlah daerah akhir-akhir ini benar-benar sangat memprihatinkan. Munculnya konflik di sejumlah daerah karena berbagai alasan. Pemerintah pusat tidak bisa lepas tangan.
"Di Papua, dua kubu yang bersaing dalam pilkada Kabupaten Ilaga, Puncak Jaya, terlibat bentrokan pada Rabu (4/1/12). Tiga orang tewas. Di Aceh, terjadi penembakan secara membabibuta pada malam tahun baru. lima warga tewas. Penembak misterius di Aceh melanjutkan aksinya pada Kamis (5/1/12) lalu. Tiga orang di wilayah Sibreh, Aceh Besar, menjadi korban penembakan itu. Sementara di Palu, Sulawesi Tengah, warga Kelurahan Nunu kembali bentrok dengan warga Kelurahan Tavanjuka, Kecamatan Palu Barat, (7/1/12). Seorang warga tewas," paparnya menerangkan kejadian tragis akhir-akhir ini.
"Potret wajah bangsa selalu berlumur darah. Jangankan memanfaatakan mekanisme hukum, semangat atau filosofi Musyawarah Untuk Mufakat pun tak lagi mendapat tempat di ruang publik. Begitu individu atau komunitas dirundung masalah, pedang dihunus untuk menyelesaikan masalah itu," pungkasnya.