Kendati demikian, Sukiyat sebagai pengelola Kiat Motor Klaten penggagas kerja sama dengan SMK dalam merakit Kiat Esemka, mengakui bahwa sebagian komponen masih mengadopso desain mobil dari Korea, Australia dan juga China. Sukiyat menjelaskan masih sulit mencari komponen lokal hingga terpaksa harus mengadopsi dari luar.
Namun, Sukiyat berani menjamin bahwa Kiat Esemka Rajawali yang digunakan oleh Wali Kota Solo Joko Widodo, adalah murni hasil karya produk lokal. Pasalnya, sejak proses pembuatan sasis hingga karoseri body dan mesin hasil buatan rakitan lokal. Sementara suku cadang dikerjakan manual oleh siswa SMK.
Yang terpenting bagi Sukiyat dalam proses perakitan mobil Kiat Esemka ini, bukan persoalan darimana komponen didatangkan. Menurutnya, yang terpenting adalah memberikan pendidikan kepada pelajar sebagai generasi bangsa.
Sukiyat menjelaskan dia mengilhami Kiat Esemka dari Foday, sebuah industri mobil China yang dibuat home indusri di provinsi Guangdong. Foday sendiri sudah menyisir penjualan di seluruh dunia, namun belum sampai ke Indonesia baru sampai di Malaysia.