Hal itu diungkapkan oleh Indonesia Police Watch (IPW) yang juga Deklarator Pengawas KPK, pihaknya mengaku mendapat informasi ada pihak-pihak tertentu yang dekat dengan Cikeas saat ini, sangat aktif melakukan lobi ke kalangan Komisi I DPR agar mendukung pembelian 100 tank tersebut. Bahkan, sejumlah anggota Komisi I akan diboyong pihak pelobi ke Belanda pada akhir Januari ini, untuk melihat kondisi tank tersebut.
"Penggunaan tank Leoparhd A3 seharga 120 juta dolar AS per unit itu sangat tidak tepat untuk Indonesia. Pembelian tank tersebut harus ditolak," tegas Ketua Presidium IPW, Neta Saputra Pane, Rabu (11/1/12).
Menurut Pane Ada empat alasan kenapa pembelian tank tersebut harus ditolak.
"Tragisnya lagi, ke 100 tank itu akan ditempatkan di kota-kota besar, seperti di Jakarta, Bandung, Surabaya, Makasar dan Medan. Sehingga dikhawatirkan tank ini akan digunakan untuk menghadapi aksi demo mahasiswa dan rakyat. Padahal yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah tank-tank taktis dan kecil untuk menjaga kawasan perbatasan," paparnya.
Oleh karena itu, IPW mendesak KPK agar mencermati proyek pengadaan 100 tank tersebut.
"Jangan sampai dana Alutsita TNI yang sangat terbatas sekarang ini disalahgunakan oknum-oknum tertentu untuk membeli alat-alat militer yang tidak tepat guna dan mubazir nantinya. Komisi I DPR juga diimbau agar menolak pembelian tank tersebut," pungkasnya.