Kematian ini, untuk pertama kalinya seorang jurnalis asing tewas di Suriah pada Rabu (11/1). Jurnalis (juru kamera TV) asal Perancis tersebut bernama Jacquet Gilles.
Uni Europa dalam pernyataannya, mendesak pemerintah Suriah bertanggung jawab atas tewasnya jurnalis tersebut. "Damaskus harus mengamankan keselamatan jurnalis yang bekerja di Suriah".
Kematian jurnalis itu membuat berang pihak Prancis, cibiran keras datang dari jaringan televisi Prancis. Pihak prancis mendesak Suriah untuk menyediakan keamanan bagi pekerjaan kewartawanan.
Duta besar Prancis di Suriah, Eric Chavalier kemudian mengunjungi jenazah Jacquet di rumah sakit kota Homs.
Sebelumnya, Jacquet (43 tahun), yang bekerja di stasiun "Frans 2" dibunuh oleh peluru mortir yang mendarat di kota Homs, dan melukai kameramen Belgia, Steven Wassenaar, serta lebih dari 16 warga Suriah terluka, empat diantaranya kritis.
"Jacquet telah bekerja di Afghanistan, Jalur Gaza,Kongo, Irak dan Yaman dan baru-baru ini bekerja untuk program investigasi berjudul "Utusan Khusus" yang disiarkan di layar saluran II Perancis." Kisah Organisasi Reporters Without Borders mengenai karir Jacquet.