Perayaan ulang tahun juga terdapat penganugerahan terhadap militer, mahasiswa, pegawai negri, lembaga pendidikan yang mengikuti jalannya revolusi, seperti dikutip Al-Ahram, Senin (23/1/12).
Sementara itu Panglima Presiden Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata, Marsekal Hussein Tantawi, juga membuat tropi yang terbuat dari perunggu sebuah wujud mengenang satu tahun revolusi.
Disisi lain, partai pemenang pemilu terbesar kedua partai salafi melalui Wakil Presidennya, Dr Yasser Brhamme -setelah partai ikhwanul Muslimin- akan mengadakan pertemuan dengan militer guna membahas proses stabilitas keamanan nasional Mesir.
Namun hanya ada satu kelompok yang menolak bergabung dalam demonstrasi perayaan satu tahun revolusi tersebut. Kelompok tersebut adalah Persatuan Umum Revolusi, menurut juru bicaranya, Mustofa Yunus An-Najmi, memastikan tidak ikut bagian dalam perayaan 25 Januari mendatang. Alasannya para demonstran cuma mendompleng rovolusi yang belum selesai.
Dinyatakan pula partisipasi perayaan tersebut hanya akan menyulitkan kaum muda mendapatkan tempat yang layak untuk menyuarakan agenda politiknya.
Sampai saat ini, kekuasaan masih ditangan militer. Pemerintahan sipil belum berjalan, tinggal menunggu kepastian berjalannya demokrasi di Mesir, sampai kapan?