Pelemparan tersebut berlangsung sehari setelah kunjungan Dubes Rusia di ibu kota Libya. Lansir Aljazeera, Selasa (7/2).
Sekitar lima puluh orang membawa bendera kemerdekaan Suriah melempari jendela-jendela gedung kedutaan Cina dan mencoret-coret lambang (Cina) di temboknya. Namun mereka dapat dicegah menyerbu gedung kedutaan Cina. Akibat dihalangi oleh aparat keamanan, demonstran tidak dapat menurunkan bendera Cina yang rencananya mereka akan menaikan bendera kemerdekan Suriah.
Penjaga keamanan kedutaan Cina menembakan peluru keatas guna mencegah demonstran menyerbu gedung. Setelah tembakan peringatan, domonstran malah melemparkan tomat dan telur, setelah puas melempar, demonstran berbaris sambil memanjatkan doa.
Sementara itu keamanan kedutaan Cina mengatakan aksi pelemparan oleh demonstran tidak sampai mencederai staff kedutaan.
Sebelumnya, pada Ahad (5/2) puluhan demonstran menuju Kedubes Rusia di Tripoli. Mereka merobek bendera Rusia dan menggantikannya dengan bendera Suriah dan Libya.
Ditempat terpisah, Ibukota Aljazair, sejumlah tentara keamanan pada Senin (6/2) menghalau puluhan demonstran yang akan merobohkan kedutaan besar Suriah, namun tidak sampai menimbulkan tindakan anarkis.
Demonstran membawa bendera kemerdekaan Suriah, mereka meneriakan “Ini akhir dari rezim Suriah Basyar Al-asad, Ia akan bernasib sama seperti yang terjadi pada mantan pemimpin Libya terguling Kolonel Muammar Gaddafi.”