"Pokoknya semrawut. Pengaturannya tidak jelas. Harusnya yang memasuki ke Pendopo kan hanya undangan, malah orang-orang yang nganter ikut-ikutan masuk. Bahkan ada pengemis di dalamnya," ujar mantan PJ Kepala Desa Balongan, Abdul Kholik, Rabu (8/2) sepulang dari tempat acara.
Menurutnya, kesemrawutan tersebut disebabkan pemerintah daerah Indramayu terlalu over mendatangkan pengamanan yang begitu banyak hingga mengganggu jalannya acara.
"Ada banyak Brimob, polisi, satpol PP pada nganggur saja, dan banyak juga orang-orang yang tidak diundang ikut datang memenuhi tempat acara sehingga mengganggu prosesi pelantikan," terangnya.
Selain itu, lanjutnya, kesemrawutan juga akibat masih adanya 18 kuwu yang belum dilantik. Hal itu akibat adanya sengketa hasil pilkades yang hingga saat ini belum jelas penyelesaiannya.
"Itu juga menjadi sebab adanya kesemrawutan dalam proses pelantikan kuwu di Indramayu," tandasnya.
Meski begitu, dari laporan pihak humas Pemda Indramayu, Bupati Anna Sophanah berhasil melantik dan mengambil sumpah 115 Kuwu terpilih, yakni dari hasil pemilihan kuwu yang dilaksanakan serentak pada 7 Desember 2011 lalu.
Pelantikan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Bupati Indramayu Nomor 141.1/Kep.108-otdes/2012 tentang Pengesahan dan Pengangkatan Calon Kuwu Terpilih Hasil Pemilihan Kuwu Secara Serentak di Kabupaten Indramayu Tahun 2011.