Svalbard Global Seed Vault dibangun 130 meter di dalam perut gunung di wilayah kutub utara. Tujuan dibangunnya terowongan ini untuk melindungi hasil panen, dari ancaman petaka yang disebabkan oleh alam ataupun oleh tindakan manusia.
Fasilitas ini dibangun selama 12 bulan dan dioperasikan pada Februari 2008. Pembangunan ruangan di bawah tanah ini memerlukan biaya US$ 7 juta. “Ruang bawah tanah ini dioperasikan tahun lalu untuk menjamin berbagai bibit yang dibutuhkan manusia akan terlindungi secara aman,” kata Cary Fowler, Direktur Eksekutif Global Crop Diversity Trust (GCDT).
“Sangat membanggakan kita telah berhasil memenuhi tujuan itu.” Datangnya contoh sample bibit di tempat itu pekan lalu, berarti telah menyimpan sepertiga hasil panen yang paling penting.
Termasuk masuknya 32 varietas kentang dan dari bank gen Irlandia. Kurangnya varietas kentang Irlandia pernah menjadi sumber kelaparan di wilayah itu pada pertengahan 1800-an.
Terowongan itu berada di gunung di wilayah Svalbard Norwegia. Terowongan dioperasikan bekerjasama dengan GCDT dan pemerintah Norwegia. Terowongan ini berfungsi sebagai cadangan jika simpanan aslinya rusak atau hilang. Ruangan ini juga dijaga, agar suhunya terus di bawah nol derajat celcius.
Perubahan iklim ternyata mengubah produksi sumber pangan global. Sarana penyimpan itu, bisa melindungi bahan pangan dari wilayah yang terkena dampak pemanasan global paling buruk.
"Penelitian menunjukkan pemanasan global dapat mengurangi produksi pangan hingga 30% di selatan Afrika hanya dalam 20 tahun. Itu menunjukkan varietas bahan pangan perlu beradaptasi dengan perubahan pangan,” kata Frank Loy, penasehat lingkungan Presiden Obama.
Terowongan kiamat itu diresmikan oleh PM Norwegia Jen Stoltenberg dan pemenang Nobel Wangari Maathai. Jika diisi penuh, terowongan ini mampu menampung 4,5 juta sample atau 2 miliar hasil panen dari lebih 10 negara.
Koleksi dan pemeliharaan dilakukan oleh GCDT. Tempat itu berisi tiga ruangan aman, berada di ujung terowongan sepanjang 125 meter dengan empat pintu. Fasilitas itu bukan sebagai pengganti bank tanaman pangan milik suatu negara. Tapi untuk meyakinkan semua negara memiliki cadangan bibit tanaman pangan.
Jika bibit itu rusak total misalnya karena bencana alam, bisa dibuat kembali dengan menggunakan contoh yang disimpan di Svalbard. Situs itu berlokasi 1.000 km dari pulau utama Norwegia.
Wilayah ini dipilih karena geologinya stabil, terpencil dan di kelilingi salju yang berfungsi sebagai lemari es alami, sehingga cocok untuk mengawetkan bibit tanaman.