Kondisi jalan rusak di Indramayu, Jawa Barat ternyata tak hanya dikeluhkan oleh petani yang kesulitan memasarkan hasil pertaniannya. Pelajarpun mengaku repot akibat jalan rusak.
Susi, 17 salah seorang siswi SLTA di Indramayu misalnya mengeluhkan kerusakan jalan kabupaten yang menghubungkan Terisi - Kedokan Gabus saat ini. Kerusakan itu sudah lama terjadi. Namun hingga hingga saat ini belum diperbaiki."Setiap hari kami berangkat dan pulang ke sekolah melintasi jalan kabupaten yang rusak begini. Sepulang sekolah perut sering sakit karena setiap hari naik motor badan terguncang melintasi jalan yang berlubang," ujarnya.
Susi berharap Dinas Bina Marga Indramayu memprioritaskan perbaikan jalan kabupaten Terisi - Kedokan Gabus yang setiap hari dilalui ratusan pelajar itu. "Kapan ya Saya bisa merasakan jalan ini rata," katanya.
Kabid Pemeliharaan Dinas Bina Marga Agus Supriyadi dihubungi beberapa waktu lalu mengemukakan, sebagian besar kondisi jalan kabupaten di Indramayu itu rusak parah. Penyebabnya katanya karena tingginya curah hujan.
Agus mengemukakan, panjang jalan kabupaten yang rusak di Indramayu mencapai 700 Km, Akan tetapi anggaran yang tersedia jumlahnya sangat kecil. Hanya Rp16 milyar atau jika dirata-ratakan anggaran pemeliharaan jalan itu hanya Rp20 juta-an setiap 1 Km setahun . Jumlah itu tak mencukupi karena harga material yang cenderung naik.