Selain itu Valentine's Day (Hari Kasih Sayang) mengandung unsur keagamaan tertentu dan menganjurkan berdua-duaan antara pria wanita meskipun tanpa pernikahan. Anehnya itu menjadi tradisi bagi remaja saban tahun, bahkan disemarakkan oleh televisi jauh–jauh hari sebelum puncak Valentine's Day hingga 14 Februari.
“Perayaan Valentine's Day termasuk menyerupai agama kristen yang disinyalir Rosul, man tasyabaha bikaumin fahuwa minhum artinya siapa orang yang menyerupai suatu kaum berarti mereka termasuk golongannya” ujarnya, Selasa (14/2).
Amidhan merasa sedih kebanyakan remaja muslim terjerumus pada acara Valentine's Day. Penyebabnya karena menyaksikan remaja berlawanan jenis berduaan tanpa ikatan penikahan. Mereka menyatakan kasih sayang kepada yang bukan mahramnya melalui cara yang berseberangan dengan ajaran Rosul.
Lanjut Dia, Valentine's Day termasuk haram dilaksanakan oleh umat Islam. Hal ini sudah difatwakan MUI tentang keharaman Valentine's Day.
Masih menurutnya, apalagi penyemarakkan Valentine's Day ditemukan sejumlah paket hadiah berisikan coklat dengan alat kontrasepsi yang dijual dipusat perbelanjaan. Penjualan paket ini dinilai mengandung pornografi, apalagi banyak para remaja yang memperingati itu, bisa sangat berbahaya.
“Pejualan coklat satu paket dengan alat kontrasepsi melanggar uu pornografi. Penjualan itu mendorong porno aksi. Padahal kebanyakan remaja belum nikah yang merayakan Valentine's Day. Ini meresahkan umat Islam,” tegasnya.
Hal itu berdasrkan UU Pornografi, Bab II tentang Larangan dan Pembatasan Pasal 4:
Ayat (1): Setiap orang dilarang memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan,
menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan,
menyewakan, atau menyediakan pornografi yang memuat:
a. persenggamaan, termasuk persenggamaan yang menyimpang;
b. kekerasan seksual;
c. masturbasi atau onani;
d. ketelanjangan atau tampilan yang mengesankan ketelanjangan; atau
e. alat kelamin.
Ayat (2): Setiap orang dilarang menyediakan jasa pornografi yang:
a. menyajikan secara eksplisit ketelanjangan atau tampilan yang mengesankan ketelanjangan;
b. menyajikan secara eksplisit alat kelamin;
c. mengeksploitasi atau memamerkan aktivitas seksual; atau
d. menawarkan atau mengiklankan, baik langsung maupun tidak langsung layanan seksual.
Namun, seperti diketahui, hari valentine selalu menjadi perbincangan dan bahkan hari yang dinanti-nanti, khususnya oleh para remaja.